Mohon tunggu...
Bugi Kabul Sumirat
Bugi Kabul Sumirat Mohon Tunggu... Seniman - author, editor, blogger, storyteller, dan peneliti di BRIN

panggil saja Kang Bugi. Suka nulis, suka ngevlog, suka ndongeng bareng si Otan atau si Zaki - https://dongengsiotan.wordpress.com. 📝: bugisumirat@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Petani Hutan Rakyat Perlu Pintar Membuat Keputusan, Pembelajaran Dari Pelatihan MTG Di Bulukumba, Sulawesi Selatan

21 Mei 2015   01:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:46 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_366864" align="aligncenter" width="630" caption="Arahan kadishutbun Kabupaten Bulukumba"][/caption]

Jika hari pertama pelatihan MTG (Master TreeGrower), penekanan diberikan kepada pengenalan MTG serta bagaimana hubungan petani hutan rakyat terhadap pasar kayu - yang merupakan muara dari kayu-kayu yang ditanam oleh petani, maka hari kedua pelatihan MTG (Master TreeGrower) di Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan (Rabu, 20/05/2015) memberikan catatan tersendiri yang perlu diketahui.

[caption id="attachment_366866" align="aligncenter" width="630" caption="Kadishutbun Kab. Bulukumba"]

1432146886861502812
1432146886861502812
[/caption]

Seperti dalam arahannya di hari kedua yang diberikan kepada seluruh peserta pelatihan MTG, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Bulukumba, Ir. Misbawati A. Wawo, MM., mengatakan bahwa pihak Dishutbun Kabupaten Bulukumba selalu memperhatikan kepentingan petani hutan rakyat di wilayahnya, termasuk dengan mengadakan pelatihan MTG ini. Hanya saja, Bagaimana petani hutan rakyat memanfaatkan hasil pelatihan ini, berpulang kepada para petani hutan rakyat itu sendiri, mau atau tidak mengaplikasikan hasil-hasil yang diperolehnya dari pelatihan MTG. Karena pelatihan MTG ini membekali petani hutan rakyat agar dapat menghasilkan kayu yang berkualitas sehingga memiliki harga jual yang lebih baik (tinggi).

Kadishutbun Kabupaten Bulukumba betul.

Materi pelatihan MTG dihari kedua memberikan kesempatan kepada petani untuk belajar tentang pengukuran dan pengelolaan (manajemen) hutan rakyat, disertai praktik-praktik singkat.

Pengukuran yang diberikan kepada petani hutan rakyat terkait materi pengukuran pohon, log dan tegakan serta pengukuran tinggi, diameter dan basal area. Sementara materi manajemen atau pengelolaan hutan rakyat memberikan petani hutan rakyat pilihan-pilihan manajemen atau pengelolaan hutan rakyat agar petani hutan rakyat dapat nantinya memutuskan bagaimana petani hutan rakyat mengelola lahannya, termasuk pemangkasan dan penjarangan yang baik (pruning dan thinning).

Untuk mempraktikan pengukuran dan pengelolaan, petani hutan rakyat dibekali alat meter kayu dan gaus (gauge) yang merupakan alat pengukuran kayu yang berfungsi memberikan pertimbangan kepada petani kapan petani perlu melakukan pemangkasan maupun penjarangan tanaman-tanaman kehutanan di lahan miliknya.

Pelatihan Master TreeGrower ini memberikan banyak pilihan-pilihan maupun pertimbangan-pertimbangan kepada petani hutan rakyat untuk bagaimana petani hutan rakyat memutuskan pengelolaan lahannya atau hutannya sesuai dengan pilihannya maupun kehendaknya.

Setelah selesai mengikuti pelatihan MTG, para peserta diharapkan menjadi seorang 'master' atau guru atau ahli, yang memiliki keahlian yang memadai untuk memperbaiki kondisi hutan rakyatnya dengan keputusan yang dibuatnya sendiri selaku seorang petani hutan rakyat.

"Anda harus menentukan jalan anda sendiri (sebagai petani hutan rakyat), karena kalau hanya mengikuti seseorang, maka anda tidak mengetahui dimana anda akan berhenti." Demikian seperti disampaikan pemateri pengelolaan hutan rakyat, Ir. Achmad Rizal HB. MT. Untuk menambah keyakinan para peserta bahwa petani hutan rakyat adalah pemimpin/manajer lahan hutan rakyat miliknya.

Master TreeGrower (MTG) memiliki beberapa kriteria yang perlu dimiliki petani hutan rakyat agar dapat disebut sebagai seorang ahli di bidangnya, yaitu ahli dalam membuat keputusan yang baik bagi diri dan keluarganya maupun lahan hutan rakyat miliknya.

Kriteria-kriteria tersebut adalah:

1.Anda (petani) sendiri yang membuat keputusan: mau menanam pohon apa di lahan anda.

2.Tidak ada "jenis tanaman" dan "cara yang paling baik" dalam menanam pohon.

3.Setiap petani atau lahan itu berbeda, maka kondisi hutan rakyat pasti akan berbeda pula.

4.Anda harus bertanggung jawab atas keputusan yang anda buat sendiri.

Hal terpenting lainnya, disebutkan bahwa seorang 'master' (MTG) itu tidak pernah berhenti belajar. Belajar untuk dapat membuat keputusan mana yang lebih baik untuk kepentingan pengelolaan lahan hutan rakyatnya.

Semoga bermanfaat

Mei 2015

@kangbugi

(foto-foto dokumentasi pribadi)

Link tulisan tentang MTG dapat dilihat di sini:

1. Pelatihan petani hutan rakyat sangat diperlukan oleh petani, pembelajaran dari bulukumba

2. Hutan rakyat dirawat kualitas kayu lebih baik petani sejahtera

[caption id="attachment_366873" align="aligncenter" width="300" caption="permainan yang berhubungan dengan kerapatan pohon"]

1432147315785127757
1432147315785127757
[/caption]

[caption id="attachment_366876" align="aligncenter" width="300" caption="Praktik mengukur diameter pohon"]

14321474321981382134
14321474321981382134
[/caption]

[caption id="attachment_366879" align="aligncenter" width="300" caption="Petani wanita aktif berpartisipasi"]

1432147649446900677
1432147649446900677
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun