Mohon tunggu...
Bugi Kabul Sumirat
Bugi Kabul Sumirat Mohon Tunggu... Seniman - author, editor, blogger, storyteller, dan peneliti di BRIN

panggil saja Kang Bugi. Suka nulis, suka ngevlog, suka ndongeng bareng si Otan atau si Zaki - https://dongengsiotan.wordpress.com. 📝: bugisumirat@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kalau si Bos Menyamar

11 Agustus 2010   07:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:08 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanyaannya, kenapa sampai si bos itu sampai harus menyamar? Apakah tidak ada sistem atau mekanisme yang membuat hal-hal yang diketahui oleh si bos itu muncul tanpa harus si bos melakukan penyamaran, ini tidak terlalu dikemukakan.

Sistem seperti Itulah barangkali mengapa kemudian muncul ‘informan-informan'. Informan muncul untuk menyampaikan informasi-informasi yang ingin diketahui tetapi yang ingin mengetahui informasi itu tidak bisa mengakses langsung ke informasi itu, ataupun ingin mengetahui informasi dari sumber yang berbeda (untuk memperoleh second opinion)

Pertanyaan selanjutnya, berapa banyak bos-bos di dunia nyata ini yang mau melakukan penyamaran seperti dalam program TV tersebut? Berapa banyak bos-bos yang ingin mengetahui permasalahan sebenarnya yang menimpa perusahaannya di level terbawah? Apakah bos-bos itu juga akan mau melakukan penyamaran jika tidak masuk kedalam acara TV?

Saya kemudian berkhayal, apa mungkin misalnya:

Mentri menyamar untuk mengetahui sejauh mana program-program kementeriannya dilaksanakan di lapangan, bagaimana capaiannya?

Pak Kapolda - menyamar menjadi pembuat sim, biar tahu bahwa ada cara lain membuat SIM (ada uang, langsung beres).

Pak SBY menyamar di pasar, sebagai pembeli, memantau harga-harga yang melambung tinggi

Dan seterusnya, dan seterusnya.

Tapi itu baru sebatas khayalan saja.

Salam hangat Kompasiana. Bugi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun