Mohon tunggu...
Buffon Yoppy
Buffon Yoppy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan Mahasiswa aktif S1 Administrasi Negara Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Saya memiliki hobi olahraga, dan memiliki hobi mengedit

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ciptakan Lingkungan Belajar Melakui Pojok Literasi Sekolah Sungai

25 Desember 2024   15:00 Diperbarui: 25 Desember 2024   15:40 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Himpunan Mahasiswa Administrasi Negara (Himanata) melalui Tim PPK Ormawa Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang berfokus pada peningkatan literasi di kawasan pinggiran kota tepatnya di Sekolah Sungai Gunung Anyar Tambak Surabaya. Program ini bertujuan untuk mendukung pengembangan pendidikan di daerah pesisir Surabaya, terutama bagi anak-anak yang tinggal di kawasan bantaran Kali Tambakoso. Untuk mencapai tujuan tersebut, Tim PPK Ormawa Himanata membuat sebuah program yaitu Pojok Literasi. Pojok Literasi merupakan program inovasi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah tersebut.

Program Pojok Literasi dirancang untuk meningkatkan minat baca anak-anak sekaligus memberikan edukasi mengenai pentingnya menjaga lingkungan. Selain itu, program ini juga memanfaatkan potensi lokal seperti mangrove untuk mengajarkan keberlanjutan lingkungan. Dengan adanya Pojok Literasi, diharapkan anak-anak dapat memperoleh pendidikan yang lebih baik, meningkatkan keterampilan literasi mereka, dan turut berpartisipasi dalam pelestarian lingkungan sekitar.

Inovasi utama yang kami terapkan adalah kurikulum yang berfokus pada pengalaman dan lingkungan sekitar. Kami merancang modul pembelajaran yang relevan dengan kehidupan masyarakat pesisir dimana materi literasi tidak hanya membaca dan menulis, namun juga menghubungkan keterampilan tersebut dengan pengetahuan lokal mengenai ekosistem sungai, pelestarian lingkungan, dan kearifan budaya setempat. Pojok Literasi yang dikembangkan oleh Tim PPK Ormawa Himanata bukan sekedar ruang baca, tetapi sebuah konsep yang menggabungkan pendidikan literasi dengan nilai-nilai lingkungan dan kearifan lokal. Program ini mengintegrasikan pendidikan akademik dengan nilai-nilai lokal untuk menciptakan dampak yang lebih luas.

Pojok Literasi ini terdiri dari lima pojok baca yaitu Pojok Calistung, Pojok Seni, Pojok Film, Pojok English Corner, dan Pojok Kolase Diorama. Dengan pendekatan kreatif ini, mahasiswa berhasil merancang kurikulum Sekolah Sungai yang relevan dengan kebutuhan akademis dan pengalaman nyata anak-anak di daerah tersebut. Hal ini bertujuan menciptakan model pembelajaran yang memberikan pengalaman bermakna bagi anak-anak dan lebih sesuai dengan konteks lingkungan mereka.

Langkah awal pelaksanaan program dimulai dengan survei dan analisis untuk memahami kondisi lingkungan di Gunung Anyar Tambak. Hasil survei menunjukkan adanya keterbatasan akses anak-anak terhadap sumber bacaan dan media pembelajaran yang memadai. Melihat kondisi ini, Tim PPK Ormawa Himanata membuat program Pojok Literasi yang tidak hanya menyediakan buku bacaan tetapi juga membuat metode pembelajaran yang interaktif dan menarik untuk meningkatkan minat belajar anak-anak.

Pengembangan kurikulum dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan komunitas setempat. Tim PPK Ormawa Himanata melakukan penelitian lapangan untuk menggali lebih dalam mengenai karakteristik sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, kami berhasil merancang model pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada literasi dasar, tetapi juga mengajarkan keterampilan hidup, kesadaran lingkungan, dan potensi lokal. Dengan pendekatan ini, anak-anak di Sekolah Sungai Gunung Anyar Tambak mendapatkan pengalaman belajar yang relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka.

Ruang Pojok Literasi didesain dengan konsep kreatif dan edukatif. Rak buku dibuat dari barang bekas yang didaur ulang, seperti palet kayu dan drum bekas. Pendekatan ini mengajarkan anak-anak tentang pentingnya daur ulang dan pemanfaatan barang bekas. Setiap sudut ruangan dihiasi ilustrasi serta poster edukatif yang dirancang untuk merangsang imajinasi dan meningkatkan minat baca anak-anak. Pendekatan ini diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan inspiratif.

Keunikan lain dari Pojok Literasi adalah memanfaatkan sungai dan lingkungan sekitar sebagai media utama pembelajaran. Anak-anak diajarkan membaca dan menulis, sekaligus diberikan pemahaman tentang ekosistem sungai, pelestarian lingkungan, dan keterampilan adaptasi di wilayah pesisir. Lima Pojok Literasi ini menjadi modal penting untuk membentuk generasi muda khususnya di Sekolah Sungai Gunung Anyar Tambak yang lebih peduli lingkungan dan memiliki keterampilan hidup yang relevan.

Pojok Literasi telah membawa perubahan besar dalam meningkatkan minat belajar anak-anak di Sekolah Sungai Gunung Anyar Tambak. Selama enam bulan pelaksanaan, terlihat peningkatan signifikan pada minat baca anak-anak. Tidak hanya jumlah buku di sekolah tersebut bertambah, tetapi pemahaman mereka terhadap isi bacaan juga semakin baik. Bahkan ada beberapa anak yang mulai menunjukkan kreativitas dengan menulis cerita pendek dan puisi yang terinspirasi dari kehidupan di sekitar sungai.

Hasil dari program Pojok Literasi menunjukkan bahwa sebagian besar anak yang mengikuti program ini mengalami peningkatan dalam kemampuan membaca, menulis, kesadaran sosial, serta kepedulian terhadap lingkungan. Selain itu, pengenalan terhadap kearifan budaya lokal turut mendorong kreativitas anak-anak. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa model pendidikan alternatif yang dirancang oleh Tim PPK Ormawa Himanata dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi keterbatasan akses pendidikan di daerah pesisir.

Pojok Literasi tidak hanya berfokus pada peningkatan kemampuan akademis anak-anak, tetapi juga memiliki tujuan yang lebih luas yaitu memperkuat kapasitas komunitas di Gunung Anyar Tambak. Program ini melibatkan orang tua dan tokoh masyarakat dalam proses pendidikan. Melalui keterlibatan aktif tersebut maka tercipta ekosistem pembelajaran yang berkelanjutan, dimana pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga komunitas secara keseluruhan. Kolaborasi antara mahasiswa, anak-anak, dan masyarakat menjadi elemen kunci keberhasilan program ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun