Terletak di sebuah jalan kecil di kota Genteng. kota kecamatan yang cukup ramai di kabupaten Banyuwangi. Gereja Kristen Jawi Wetan, Sebuah gereja kecil yang orang sekitar lebih mengenal dengan nama GKJW Genteng.
Pada hari, Minggu 4 Juni 2023 umat kristen yang menjadi warga di GKJW Jemaat Genteng terlihat begitu antusias datang ke gereja dengan senyum lepas dan terlihat bahagia. Mereka hari ini akan melaksanakan Ibadah Syukur memperingati Ulang Tahun Gereja yang ke 22.
ya, secara administrasi, GKJW Jemaat Genteng dinyatakan sebagai jemaat dewasa pada tanggal 3 Juni 2001. Sebelumnya GKJW Jemaat Genteng menjadi bagian wilayah pelayanan jemaat Tulungrejo Glenmore Banyuwangi. Maka dari itulah, setiap tanggal 3 Juni dijadikan sebagai tanda berdirinya jemaat ini.
Para sesepuh jemaat memberikan kesaksian bahwa gereja ini sejatinya sudah ada sejak tahun tujuh puluhan, tetapi jumlah warganya masih terdiri dari beberapa orang saja. walau dengan jumlah yang hanya tujuh kaka, kami memiliki ikatan kekeluargaan yang sangat kental. hampir setiap hari kami selalu bertemu, saling berbagi. begitu kisah eyang Sih Pitajeng menceritakan masa kecilnya, bersama orang tuanya yang menjadi salah satu pendiri jemaat ini.
Pesta ulang tahun hari ini diawali dengan ibadah minggu yang dilaksanakan dengan tata ibadah syukur. Dalam pesan khotbahnya, bapak pendeta Yulius Setyo Nugroho, S.Si mengajak semua warga jemaat untuk saling mengasihi satu dengan yang lain, saling mendukung dengan memegang teguh sesanti GKJW : “Patunggilan Kang Nyawiji”.
Menjadi berbeda itu bukan sesuatu yang tabu. tetapi perlu dilengkapi dengan sikap yang dewasa, agar perbedaan yang ada dapat menjadi warna untuk saling melengkapi, sehingga tetap menjadi satu, manunggil dadi siji, sebagaimana Tuhan Yesus sudah menyatu dengan umatNya. Sejalan dengan program pemerintah yang membangun ekonomi bangsa dari bawah dengan ngopeni wiraswastawan dengan modal kecil dan terbatas, UMKM, Pendeta Yulius juga mengharapkan agar gereja tidak hanya membangun iman warga dan bergerak di bidang spiritual saja, tetapi juga ikut ambil bagian dalam pembangunan ekonomi, melalui transaksi antara warga produsen dengan warga konsumen.
Gereja akan memfasilitasi warga yang memiliki usaha dagang untuk dapat menjajakan barang dagangannya secara offline di halaman gereja. Tentunya secara bertahap juga dipikirkan untuk memperluas pemasarannya secara online. Dengan demikian gereja dapat menjalankan fungsi pelayanannya secara lebih lengkap. Tidak hanya membangun spiritual warga tetapi juga kesejahteraan lahir dan batin.
Pada akhir ibadah, pendeta Yulius mengajak seluruh warga jemaat GKJW Genteng untuk menandai ulang tahun ke 22 ini dengan mengucapkan ikrar bersama, sebagai tanda tekad untuk membangun bersama.