Mohon tunggu...
Budy El Sugandi
Budy El Sugandi Mohon Tunggu... -

Manusia sederhana yang terlahir di Sulawesi, remaja di Madura, kuliah di Jogja dan saat ini sedang berpetualang di Istanbul Turki.\r\n\r\ningin terus belajar seumur hidup dan mendambakan masyarakat Indonesia yang demokratis, tolerans dan uggul.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Turki, Jokowi dan Edukasi

3 Agustus 2014   01:54 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:34 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14069803811267496634

Data ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin jauh mereka pada jurang kemiskinan dan sebaliknya semakin dekat pada kesejahteraan. Meskipun tidak sedikit juga masyarakat kita yang mengeluh-eluhkan banyaknya orang pintar di Indonesia namun mereka pintar juga membohongi. Ini tentu sangat disayangkan.

Dalam membahas kasak-kusuk Ujian Nasional saya setuju dan menyampaikan pandangan Prof. Rhenal Kasali, silahkan anda baca pendapat beliau yang pernah dipublikasikan oleh salah satu media nasional.

Seperti janji diawal, kini tiba saatnya saya memberikan rekomendasi. Rekomendasi berdasarkan ilmu yang saya serap dari dosen, diskusi dengan para ahli, buku dan pengalaman dalam dunia pendidikan.

Setelah melihat, mengamati, keadaan pendidikan di tanah air, maka bisa ditelurkan beberapa rekomendasi:

1) Mengajak sekitar agar ikut peduli terhadap dinamika pendidikan di tanah air, menyampaikan opini serta unek-uneknya baik melalui obrolan-obrolan santai, tulisan di media, rapat atau obrolan kopi darat. Patokan ajakan kita berhasi yaitu ketika pikiran mereka berteriak seperti kalimat yang disampaikan oleh Martin Luther King: "Aku tidak peduli berapa lama aku harus hidup dalam sistem ini. Aku akan tidak pernah menerimanya. Aku akan perangi sistem (yang buruk) ini sampai mati".

2) Pemerintah harus mengoptimalkan peran lembaga-lembaga riset di tanah air seperti LIPI, baik dengan sokongan dana maupun profesional kerja para pegawainya.

3) Sebagai negara maritim maka kurikulum yang menitik beratkan pada pemanfaatan laut menjadi sebuah keniscayaan.

4) Menteri Pendidikan dan Kebudahaan haruslah seseorang yang credible, memiliki pengalaman yang mumpuni dan siap menjalankan revolusi mental. Nama Bapak Anies Baswedan tentu sangat realistis jika direkomendasikan.

5) Meningkatkan profesional kerja dan kesejahteraan guru.

6) Harus ada perhatian khusus untuk pendidikan di daerah terpencil. Sudah menjadi rahasia umum bahwa salah satu permasalahan bangsa kita yaitu adanya jurang pemisah antara sekolah di kota dengan di desa, anatara sekolah di jawa dan di luar pulau jawa. Pemerintah bisa menciptakan lembaga khusus yang fokus membidangi permasalahan klasik dan serius ini.

Terakhir sebagai penutup materi sebelum moderator mempersilahkan para peserta yang hadir untuk bertanya, saya mengajak mahasiswa di luar negeri agar rajin mengikuti konferensi yang biasa diadakan oleh kampus-kampus (kebanyakan gratis), memanfaatkan organisasi-organisasi yang ada untuk terus aktif mengadakan kegiatan-kegiatan positif seperti diskusi ini, fokus berkarya nyata, peka terhadap permasalahan tanah air bahkan kritik sosial dan memanfaatkan kesempatan berada di luar negeri untuk membangun jaringan hubungan Indonesia dan negara tempat menempuh studi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun