Ringkasan pertemuan 1
ini membahas pasokan tenaga kerja di Indonesia, menyoroti aspek-aspek utama seperti besarnya populasi dan tantangan dalam menyediakan kesempatan kerja yang memadai. Bab ini membedakan antara angkatan kerja dan angkatan kerja, menekankan pentingnya struktur usia dalam memahami peran dalam organisasi, menguraikan peraturan pemerintah mengenai jam kerja, dan mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas, termasuk pendidikan dan motivasi. Kesimpulan ini menggarisbawahi perlunya pemahaman yang lebih baik mengenai dinamika ketenagakerjaan dan faktor produktivitas untuk meningkatkan kesempatan kerja dan kesejahteraan masyarakat.
- Apa saja faktor utama yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja di Indonesia?
- Bagaimana struktur usia angkatan kerja berdampak pada dinamika organisasi?
-: Menganalisis dampak peraturan pemerintah terhadap jam kerja dan pengaruhnya terhadap tingkat lapangan kerja di Indonesia.
 Pertemuan 2 Ringkasan Pasar Tenaga Kerja
- Dinamika Pasar Kerja: Mencerminkan kondisi kompleks saat ini.
- Aspek Utama:
- Pengangguran
- Kesenjangan
- Diversitas dan Keterampilan
- Inklusi
- Kerja Fleksibel
- Ekonomi Makro: Melibatkan proses pencarian dan penawaran pekerjaan.
- Aktivitas Utama: Terkait dengan faktor eksternal yang mempengaruhi pasar tenaga kerja.
Pertemuan 3 Ringkasan permintaan tenaga kerja
Definisi: permintaan tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan untuk mencapai tujuan bisnis, dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Jenis permintaan: derivatif, sekunder, sektoral, spesifik, jangka panjang, jangka pendek, dan musiman.
Faktor pengaruh: tingkat upah, permintaan pasar, dan harga barang input.
Kebijakan sdm: meliputi rekrutmen, pelatihan, penilaian kinerja, dan imbalan.
Proyeksi sdm: penting untuk perencanaan strategis dan optimasi sumber daya.
Studi kasus: pt pertamina dan samsung electronics menghadapi tantangan dalam permintaan tenaga kerja dan inovasi.
    Pertemuan 4 Ringkasan Penawaran Tenaga Kerja di Digitech University
- Keputusan untuk Bekerja: Proses pengambilan keputusan karir penting untuk memilih jalur yang sesuai.
- New Home Economics: Menganalisis keputusan ekonomi keluarga terkait sumber daya.
- Partisipasi Angkatan Kerja: Dipengaruhi oleh faktor sosial, ekonomi, dan demografis.
- Curahan Jam Kerja: Dipengaruhi oleh umur, motivasi kerja, dan jumlah tanggungan.
- Penerimaan dan Efek Substitusi: Peningkatan upah dapat meningkatkan jam kerja atau mengurangi jam kerja tergantung pada efek substitusi dan pendapatan.
- Kesimpulan: Penawaran tenaga kerja dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kebijakan pemerintah dan keseimbangan pasar.
Pertemuan 5 Ringkasan Elastisitas Permintaan Tenaga Kerja
Elastisitas Permintaan Tenaga Kerja: Mengukur sensitivitas permintaan tenaga kerja terhadap perubahan upah.
Faktor yang Mempengaruhi: Ketersediaan tenaga kerja, tingkat substitusi, dan proporsi biaya tenaga kerja.
Jangka Pendek vs. Jangka Panjang: Permintaan lebih inelastis dalam jangka pendek, lebih elastis dalam jangka panjang.
Implikasi: Mempengaruhi keputusan upah, kebijakan tenaga kerja, dan pertumbuhan ekonomi.
Studi Kasus: Variasi elastisitas di sektor dan wilayah di Indonesia.
Pemahaman ini penting untuk strategi bisnis dan pengambilan keputusan.
    Ringkasan Perencanaan Tenaga Kerja di Digitech University pertemuan 6
Pendidikan berperan penting dalam pembangunan ekonomi dan pengurangan pengangguran.
Investasi modal manusia melalui pendidikan dan pelatihan meningkatkan keterampilan dan produktivitas.
Tantangan: mutu pendidikan, pengangguran terdidik, dan kesenjangan akses.
Solusi: peningkatan anggaran pendidikan, program pelatihan relevan, dan kolaborasi dengan sektor swasta.
Keuntungan investasi pendidikan: peningkatan pendapatan, status sosial, dan kontribusi terhadap ekonomi.
Contoh sukses: Korea Selatan melalui pendidikan umum dan pelatihan kejuruan.
Ringkasan Pertemuan 7: Perencanaan dan Tenaga Kerja
Peran Perempuan: Semakin penting di pasar kerja, namun menghadapi tantangan.
Tujuan: Memahami gender, menganalisis tantangan, dan mengidentifikasi strategi untuk mendukung partisipasi perempuan.
Tantangan:
Diskriminasi gender
Beban ganda
Kesenjangan upah
Akses pendidikan terbatas
Strategi:
Promosi kesetaraan gender
Kebijakan afirmatif
Layanan pengasuhan anak
Peningkatan akses pendidikan dan pelatihan
Kesimpulan: Pentingnya peran perempuan untuk pembangunan ekonomi dan sosial yang inklusif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H