Mohon tunggu...
Buds Sans
Buds Sans Mohon Tunggu... -

orang biasa saja, mencoba membaca dengan hati, menyatakan dengan lisan, mengatakan dengan tulisan ...

Selanjutnya

Tutup

Money

Surat Terbuka untuk Mas Mono

15 Agustus 2012   00:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:45 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

selamat pagi ...

pas sahur tadi pagi kebetulan ada pemunculan tokoh Mas Mono yang terkenal dengan Ayam Bakar Mas Mono (ABMM) di Tebet itu, membawakan tema 'sholat dhuha' yang - Insya Allah - penuh dengan manfaat bagi pemirsa semua.

sedikit yang saya perhatikan adalah bahwa Mas Mono membuat ABMM sebagai sebuah spiritual-company, sebuah perusahaan yang mempunyai dan mengamalkan nilai-nilai agama dalam pekerjaan sehari-hari. buat saya, ini adalah suatu yang sangat baik, sangat indah - bahkan menjadi cita-cita saya untuk membuat perusahaan yang sama. artinya sambil bekerja, tetap beribadah - dan beribadah juga mendapatkan dunia. lengkap !

mengutip penuturan Mas Mono, bahwa di ABMM mempunyai standard-operating and procedure (SOP) dimana sholat dhuha sebagai sarana absen, yang notabene adalah wajib. jika tidak melaksanakan sholat dhuha, dianggap tidak masuk kerja.
karyawan juga tidak diperkenankan merokok, di lingkungan ABMM maupun di luar sana.

sebelumnya perkenankan saya minta maaf atas kedangkalan ilmu dan pengetahuan tentang agama dan dunia enterpreunership : sedikit mengkritisi kebijakan ABMM atas sholat dhuha ...
menjadikan sholat dhuha menjadi wajib - apakah ini tidak membelokkan hukum awal dari sholat dhuha itu sendiri yang bersifat sunnah ?
(sunnah menurut bahasa mudahnya adalah : jika dikerjakan mendapatkan pahala, jika tidak dikerjakan tidak dosa)
artinya pihak manajemen Mas Mono telah mengubah 'sunnah' menjadi 'wajib' meskipun dalam lingkunan tempat bekerja karyawan-nya sendiri. saya menyadari sepenuhnya bahwa maksudnya adalah baik dan mulia, melakukan pembiasaaan dan penanaman tentang arti dan manfaat sholat dhuha yang merupakan salah satu kunci pembuka rejeki.
tapi Nabi Muhammad, sepengetahuan saya - mohon dikoreksi kalo salah, tidak pernah mewajibkan ataupun menyuruh siapapun untuk sholat dhuha. sekali lagi : mohon koreksi kalo saya salah ...

tanpa mengurangi hormat dan takzim kepada Mas Mono yang juga merupakan juragan @MakelarSedekah, apa sebaiknya SOP tentang sholat dhuha-nya itu disempurnakan dari yang bersifat 'wajib' menjadi 'sunnah' saja ?
siapa tahu ada diantara pembaca yang mengenal baik Mas Mono, bisa menyampaikan kepada beliau ? sampaikan sedikit pandangan saya yang awam ini, dengan niatan ikhlas LillahiTa'ala dan fastabiqulkhairot.

Semoga Allah SWT selalu merahmati beliau Mas Mono dan karyawannya yang menjadi pecinta sholat dhuha dan sedekah. amin.
yang benar datangnya dari Allah SWT, dan yang kurang ataupun salah, adalah pasti dari saya pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun