Pemilihan Presiden (Pilpres) kali ini, tahun 2014, menurut penanggalan Tiongkok jatuh pada tahun Kuda, yang berunsur tanah (mengenai unsur pasti akan ada perdebatan--- nanti akan saya jelaskan lebih lanjut mengapa tahun 2014 berunsur tanah). Dalam naungan shio kuda yang berunsur tanah, bisa dikatakan tahun yang penuh kemakmuran dan mencari rejeki relatif lebih mudah. Ditambah musim hujan yang relatif agak awet – panjang, rerumputan relatif tersedia. Kudanya di tanah sehingga mencari makanan tidak mengalami banyak kesulitan. Kemudahan mencari rejeki ini bukan lantaran banyaknya permainan money politic. Sehingga, secara keseluruhan tahun 2014 adalah tahun kemakmuran untuk rakyat. Pesta Demokrasi berlangsung lebih nyaman dan bersahaja (semoga, amin).
Ada yang istimewa juga Pilpres tahun 2014, dua calon presiden yang telah mendaftar semuanya memiliki unsur air. Pertama, Prabowo Subianto, lahir pada tanggal 17 Oktober 1951, artinya mantan Danjen Koppasus ini bershio KELINCI, dan berunsurkan AIR. Kedua, Joko Widodo, lahir pada tanggal 21 Juni 1961, dengan demikian shio Jokowi – demikian sapaan populer Joko Widodo, bershio KERBAU dengan unsur AIR. Bagi kedua calon ini sebenarnya ini tahun yang kurang optimal untuk bertarung, karena dalam hukum U Sing, Tanah menindas/membatasi/menghambat AIR. Satusisi, bagi para calon ini merupakan pertarungan yang memerlukan energi lebih, karena mereka tidak dalam kondisi keburuntungan yang optimal. Di sisi lain, Ini menjadi keuntungan kedua pihak, karena diantara peserta Pilpres tidak ada yang lebih diuntungkan dari segi unsur.
Bagaimana dengan calon wakil presidennya? Mari kita urai. Hatta Rajasa, terlahir 18 Desember 1953. Artinya Mantan Menko Perekonomian ini, bershiokan ULAR yang berunsur API. Selanjutnya bagaimana dengan mantan Wapresnya SBY, Jusuf Kalla, yang terlahir 14 Mei 1942. Menilik tahun lahirnya JK sapaan Jusuf Kalla, shionya adalah KUDA yang berunsur KAYU.
Sampai di sini, setidaknya ada tiga hal yang patut dan bisa dicermati diluar performa formal mereka. Pola hubungan shio-unsur Capres-Cawapres dengan Shio Unsur 2014, Pola hubungan shio-unsur antar kedua Capres-Cawapres. Pola hubungan shio-unsur Capres dengan Cawapres masing-masing. Maksud dan tujuannya tidak hendak mempengaruhi para pemilih. Tetapi hanya sekedar membaca dari kacamata hukum alam semata, terutama menurut hukum U Sing.
Prabowo _ Hatta
Pertama, pola hubungan Capres-Cawapres Prabowu Subianto – Hatta Rajasa dikaitkan dengan shio unsur 2014. Secara umu tahun 2014 adalah tahun Kuda yang makmur, kuda yang perkasa, juga kuda yang bebas, tahun keperkasaan dan kekuatan yang bergerak cepat. Singkat cerita ini adalah tahun kuda yang prima - on perform.
Dalam paket pasangan Prabowo (Kelinci, Air ) dan Hatta (Ular, Api) dalam Pilpres yang diselenggarakan pada tahun 2014 (Kuda, tanah). Secara unsur tejadi pola “Menguatkan penghambat pasangan”. Hatta Rajasa yang berunsur api menguatkan unsur tahun 2014 (Tanah) yang menjadi hambatan bagi Prabowo yang berunsur air. Seperti dalam hukum U Sing, bahwa Api menguatkan / menghidupkan tanah, dah tanah menindas Air.
Mengenai pola hubungan Air (Prabowo) dan Api (Hatta Rajasa) jelas tidak pernah ada pola harmonis diantara dua unsur ini. Air memiliki kecenderungan untuk menindas Api. Tidak pernah ada hukum atau teori apapun yang manyatakan Api dan Air bisa bersatu. Karena memang demikianlah di sarikan dalam hukum alam U Sing.
Prabowo yang berunsur air dan tertindas oleh unsur tanah harus berbagi kekuatan untuk melawan penindasan Tanah, dan, menindas Api agar tidak menguatkan Tanah. Dalam pola seperti ini, kekuatan Prabowo selaku Capres kurang memiliki dukungan atau tidak memiliki unsur yang menolongnya dari ketertindasan Tanah. Ringkasnya, unsurnya Prabowo (Air) tidak hoki jika Pilpres dilaksanakan Tahun 2014, di tambah Unsur pasangannya adalah sosok berunsur api yang justru memperkuat penindasan terhadap unsur air (Prabowo).
Joko Wi – Jusuf Kalla
Bagaimana dengan keberuntungan Jokowi (Air) yang berpasangan dengan Jusuf Kalla (Kayu) dalam pesta demokrasi yang di gelar pada tahun 2014 (Tanah)? Pada dasarnya sama dengan Prabowo (Air), Jokowi (Air) juga tertindas oleh tanah pada tahun 2014 ini. Hanya saja Jokowi lebih diuntungkan karena pasangannya adalah JK (Kayu). Mengapa demikian, karena jika kita merujuk ke hukum U Sing, Air menyuburkan Kayu, Kayu menindas Tanah, Tanah menindas Air. Keberadaan JK sangat membantu membatasi / menindas tanah, sehingga kekuatan tanah untuk menindas Air (jokowi) berkurang.
Sementara pola hubungan Air (Jokowi) dan Kayu (JK), sangat harmonis meski air lebih banyak membelanjakan energi untuk menghidupi Kayu tetapi, ini adalah sebuah proses yang memang diinginkan Air. Artinya meskipun berkorban tetapi dilakukan dengan bahagia, atau Air mendapatkan kesenangan / kepuasan kekita berkorban untuk Air. Dan yang menguntungkan Air, terbantu oleh kayu untuk menekan tanah (karena tanah menindas air) , ini kondisi yang sangat ideal.
Selanjutnya bagaimana hubungan antara Shio tahun 2014 – Kuda, Prabowo – Kelinci, dan, Jokowi – Kerbau. Dalam hal ini saya tidak melakukan pencermatan terhadap karakter menurut Shionya. Saya lebih tertarik untuk memetakan hubungan keburuntungan atar Shio tiga obyek yang dominan, Shio Tahun, Shionya Prabowo, dan Shionya Jokowi.
Tahun ini shio Kuda berunsur tanah. Kuda tanah adalah kuda yang perkasa, bergerak cepat, selalu bergerak menjelajah dan makmur. Shio Kelinci Air, kelinci di dalam tidak memiliki cukup kenyamanan dan tidak bisa optimal. Shio Kerbau Air, kerbau berkubang dalam air / lumpur adalah dunia yang paling nyaman untuknya.
Pola hubungan Shio Kuda Tanah – Shio Kelinci Air, ladang rumput dikuasai kuda yang dan gerak, berlari – lari. Tingkah polah kuda ini membuat kelinci atidak bisa tenang dan nyaman menikmati dunianya. Ringkasnya kelinci kalah wibawa dibandingkan kuda. Dan secara unsur Kelinci air sangat tertindas oleh Kuda tanah. Ditambah kondisi kelinci dadalam air yang jelas tidak nyaman.
Pola hubungan Shio Kuda Tanah – Shio Kerbau Air. Kerbau dalam air - air dalam kubangan, sangat nyaman karena kondisi ini yang diidamkan. Kerbau dan kuda meski tidak atau bukan jodoh ideal, tetapi juga tidak saling menganggu, kerbau cukup memiliki toleransi yang memadai terhadap tingkah polah kuda. Meski sama- sama makan rumput, tetapi derajad rumput yang dimakan berbeda. Artinya Kewibawaan Kerbau tidak terganggu dengan kewibawaan Kuda. Sehingga meski tingkat keberuntungannya tidak maximal tetapi masih beruntung kerbau di bandingkan kelinci.
Kesimpulannya : Kerbau Air lebih kuat dibandingkan Kelinci Air, di tahun Kuda Tanah ini. Hubungan Kelinci Air – Ular Api sulit harmonis, Hubungan Kuda kayu – Kerbau Air harmonis saling menguntungkan. (hb_budiyanto@yahoo.com)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H