Pembelajaran Berdiferensiasi memberikan wadah yang tepat bagi peserta didik untuk mengembangkan minat dan bakat mereka sesuai dengan kebutuhan belajarnya. Sebagai seorang pendidik, penting bagi kita untuk menyadari hal ini. Oleh karena itu, Pembelajaran Berdiferensiasi perlu dimaknai agar penyelenggaraannya dapat dimaksimalkan. Menurut Tomlinson, ciri-ciri Pembelajaran Berdiferensiasi adalah.
- Pembelajaran berfokus pada konsep dan prinsip pokok. Harus berfokus pada kompetensi dasar pembelajaran.
- Evaluasi kesiapan dan perkembangan belajar peserta didik diakomodasi ke dalam kurikulum; Di sini perlu adanya pemetaan kebutuhan peserta didik kemudian dimasukan kedalam strategi pembelajaran.
- Pengelompokan peserta didik dilakukan secara fleksibel; misalnya, bisa secara mandiri, berkelompok berdasarkan tingkat kecerdasan, berkelompok berdasarkan modalitas belajar, dll.
- Peserta didik secara aktif bereksplorasi di bawah bimbingan dan arahan guru. Pembelajaran berdiferensiasi ini berpusat kepada peserta didik.
Dalam penyajian Pembelajaran Berdiferensiasi, terdapat tiga aspek yang menjadi komponennya, yaitu diferensiasi konten, diferensiasi proses, serta diferensiasi produk. Penyajian Pembelajaran Berdiferensiasi juga dapat dibedakan sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik. Kebutuhan belajar tersebut menurut Tomlinson adalah.
- Kesiapan belajar peserta didik (readiness);
- Minat peserta didik; dan
- Profil belajar peserta didik.
Pengelompokan peserta didik berdasarkan kebutuhan belajar tersebut harus dipertimbangkan oleh guru dalam melaksanakan Pembelajaran Berdiferensiasi. Penyajian Pembelajaran Berdiferensiasi sudah sepatutnya membawa pengaruh baik dalam memberikan pemahaman konsep kepada peserta didik. Dengan demikian, pembelajaran yang dilakukan menjadi bermakna dan setiap peserta didik mampu mengeksplorasi pengetahuan yang dimilikinya.
Nah, informasi mengenai Pembelajaran Diferensiasi sudah tersaji, ya, di artikel ini. Jika ada tambahan mengenai Pembelajaran Berdiferensiasi, silakan tinggalkan react dan komentar, ya! Terima kasih!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H