Jadi rasanya janggal kalau saat ini kita meributkan permasalahan "pribumi dan non pribumi" karena baik secara etnis, maupun secara pola pikir, bangsa ini adalah percampuran dari berbagai unsur yang membentuk Indonesia yang majemuk. Kalaupun mau disebut pribumi, rasanya hanya bisa dialamatkan kepada mereka yang masih hidup di tengah-tengah hutan sekarang ini yang tidak mau bersinggungan dengan budaya yang dibawa oleh bangsa-bangsa pendatang semenjak Abad I Sebelum Masehi.
Perdebatan terjadi hanya karena dipengaruhi oleh keberpihakan politik dan kultus pribadi yang akhirnya melupakan esensi hidup ini untuk saling menghormati dan menghargai orang lain. Padahal dalam setiap ajaran apapun, diharamkan (tidak dibenarkan) untuk saling bergunjing akan kejelekan orang lain apalagi diikuti dengan bahasa cacian dan makian. Kita wajib mengingatkan, namun bukan untuk melecehkan atau menjatuhkan orang lain, apalagi dilakukan dengan berbagai hinaan dan cacian.
Berpolitiklah dengan santun karena walau bagaimanapun, yang berbeda pandangan politik dengan anda adalah saudara anda sebangsa dan setanah air. Cinta bangsa adalah bagian dari Iman (Hubbul Wathon Minnal Iman).
Arasy_VIII
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI