Mohon tunggu...
Budi Sutrisno
Budi Sutrisno Mohon Tunggu... Guru - Guru, Best Writer 2023, pemenang berbagai lomba menulis

Saya seorang guru di Jakarta. Memiliki hobi membaca dan menulis. Beberapa tulisan saya berupa puisi, cerpen, dan artikel telah memenangi sejumlah lomba menulis tingkat nasional.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Demokrasi di Panggung Siber: Antara Sorotan Potensi dan Bayang-Bayang Ancaman

1 Agustus 2024   17:38 Diperbarui: 1 Agustus 2024   17:43 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://rakaminstudent.com/demokrasi-digital/

Di tengah denyut nadi era digital, konsep demokrasi sedang mengalami metamorfosis yang mendalam. Tradisi demokrasi yang telah lama dihormati, yang dulunya dipegang teguh di dunia nyata berupa pertemuan fisik dan wacana manusia secara langsung, kini berpadu satu dengan dunia maya yang tak terbatas. Perpaduan ini memunculkan paradigma baru dalam keterlibatan politik dan pemerintahan. Bagi penulis, demokrasi di dunia digital bukan hanya tentang mentransplantasikan prinsip-prinsip demokrasi yang sudah mapan ke dalam domain digital; ini adalah tentang evolusi dan kalibrasi ulang prinsip-prinsip tersebut agar dapat beresonansi dan secara efektif menjawab tantangan-tantangan baru dan khas yang diberikan oleh teknologi digital.

Mercusuar harapan

Dunia digital telah mendemokratisasi penyebaran informasi, memungkinkan tingkat partisipasi dan pengawasan warga negara yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam proses politik. Hal ini telah memberdayakan individu untuk menyuarakan pendapat mereka, memobilisasi untuk tujuan-tujuan tertentu, dan meminta pertanggungjawaban pihak berwenang melalui platform yang melampaui batas-batas geografis dan sosio-ekonomis.

Namun demikian, demokrasi digital ini juga menimbulkan pertanyaan kritis tentang privasi data, penyebaran informasi yang salah atau hoaks, dan kesenjangan digital yang dapat mengecualikan sebagian besar populasi untuk berpartisipasi dalam ruang demokrasi yang bersifat baru dan kekinian.

Dalam gelaran demokrasi digital yang rumit ini, penulis melihat secercah harapan untuk model tata kelola pemerintahan yang lebih inklusif dan responsif. Ini adalah sebuah visi di mana teknologi berfungsi sebagai katalisator untuk melibatkan warga negara, mendorong dialog yang transparan antara pemerintah dan warganya. Akan tetapi, ini juga merupakan seruan untuk bersikap waspada, sebuah pengingat bahwa kita harus menjaga integritas forum digital kita dari manipulasi dan memastikan akses yang adil untuk mencegah terciptanya kelas baru warga negara yang kehilangan haknya.

Bagi penulis, demokrasi di dunia digital berarti merangkul potensi masyarakat yang lebih terhubung dan partisipatif sembari dengan tekun menepis jebakan-jebakan yang melemahkan fundamen cita-cita demokrasi.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                Pada akhirnya, esensi demokrasi di dunia digital bergantung pada keseimbangan yang rumit. Ini adalah tentang memanfaatkan kekuatan teknologi untuk meningkatkan partisipasi dan inovasi demokratis, sekaligus menghadapi dan mengurangi risiko yang dapat mengikis kepercayaan publik.

Dalam masyarakat modern kita, terdapat kekuatan transformatif dari internet---sebuah peranti yang telah mendefinisikan ulang esensi demokrasi. Ranah digital menawarkan peluang yang tak tertandingi untuk meningkatkan aksesibilitas dan partisipasi aktif. Ini semua menandai era baru di mana informasi tidak hanya dikonsumsi tetapi juga dibagikan, diperdebatkan, dan digunakan sebagai katalisator perubahan.

Pencipta dan penonton

Indonesia---sebuah negara di mana revolusi digital dengan cepat menjembatani jurang pemisah baik  antara warga perkotaan dan warga pedesaan maupun antara kalangan berada dan kalangan yang kurang beruntung. Di sini, konektivitas internet bukan hanya sekadar kemudahan, tetapi juga jalur kehidupan yang menghubungkan suara-suara yang berbeda di seluruh Nusantara; menjalinnya ke dalam gelaran demokrasi.

Seiring dengan meroketnya penetrasi internet, hal ini dapat memperkuat suara-suara yang dulunya berada di pinggiran dan mengintegrasikannya ke dalam dialog bagi kepentingan masa depan bangsa.

Di dunia yang saling terhubung ini, setiap individu memiliki potensi untuk menjadi konsumen dan pencipta konten, penonton dan peserta dalam proses demokrasi. Lanskap digital merupakan lahan subur bagi gerakan akar rumput, memungkinkan warga negara untuk memobilisasi dan mengadvokasi proses perubahan. Hal ini merupakan bukti bahwa ketika diberikan alat untuk saling terhubung, masyarakat dapat memiliki kemampuan untuk meneroka jalan menuju demokrasi yang lebih partisipatif dan responsif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun