Dalam menerapkan demokrasi digital ini, kita harus tetap waspada untuk memastikan bahwa internet tetap menjadi kekuatan untuk kebaikan, sebuah platform yang menjunjung tinggi nilai-nilai dialog terbuka dan saling menghormati. Adalah kewajiban kita untuk memanfaatkan teknologi ini guna memberdayakan setiap warga negara. Ini karena di era yang saling terhubung, kekuatan demokrasi kita tidak hanya diukur dari suara-suara yang didengar, tetapi juga dari tindakan yang mengikutinya.
Distorsi realitas
Di dunia digital yang terbentang luas, informasi bergerak dengan kecepatan cahaya, begitu pula dengan kebohongan. Fenomena misinformasi telah meningkat ke tahap yang mengkhawatirkan, dengan potensi untuk memengaruhi opini publik dan memengaruhi hasil pemilu. Di samping memiliki potensi positif, demokrasi di panggung siber juga memiliki bayang-bayang kelam yang perlu diwaspadai.
Perjuangan Indonesia dalam menghadapi proliferasi berita palsu adalah pengingat yang jelas tentang kekuatan berbahaya dari misinformasi. Ini bukan hanya masalah sejumlah fakta yang disalahartikan; ini adalah masalah sistemik yang dapat merusak prinsip-prinsip yang sangat mendasar dari pengambilan keputusan yang terinformasi dan praktik permainan yang adil dalam demokrasi. Suka atau tidak suka, misinformasi telah membuat terjadinya distorsi realitas yang menyesatkan.
Kita semua menyadari bahwa kemunculan platform digital telah menjadi anugerah bagi masyarakat sipil Indonesia. Media sosial, khususnya, telah muncul sebagai alat yang ampuh untuk gerakan akar rumput dan aktivitas sosial, yang mendemokratisasi ruang publik dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kekuatan platform-platform ini tampak jelas sekali ketika mereka menjadi instrumen dalam menggalang opini publik dan mengorganisikan protes massa terhadap undang-undang serta kebijakan pemerintah yang kontroversial. Â
Tak pelak, demokrasi Indonesia di dunia digital merupakan pedang tajam bermata dua. Selain menawarkan peluang untuk berpartisipasi, hal ini juga mengancam fondasi masyarakat demokratis. Memang, perjalanan Indonesia menuju demokrasi digital yang bersifat dewasa masih terus berlangsung. Sampai tujuan ideal tercapai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H