Mohon tunggu...
budi susilo
budi susilo Mohon Tunggu... -

jarang menulis karena tulisanku jelek, mending baca tulisan yang bermanfaat. salam kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Bertemu Pak Beye dan Penulisnya

26 November 2010   13:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:16 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sempat terlambat 15 menit di acara peluncuran buku pak beye dan kerabatnya di Gramedia Grand Indonesia Mall Jakarta, Jumat, 26 November 2010. Bukan karena macet tetapi karena sempat blusukan (nyasar kemana-mana) untuk mencari tempat acara. Maklum, wong ndeso, GPS-nya hanya bermodal tanya kiri kanan saja. Tetapi akhirnya sampai juga di tempat acara. Acara baru dibuka, Kang Pepih sedang berbicara. Ngopi dulu sambil menata napas yang tergesa. Lega mendapati Mas Wisnu di sana, melambaikan tangan kepada saya. Segar kembali mata saya, selain karena kopi juga karena melihat mata Najwa yang begitu mempesona. Pembicara dalam acara sore itu selain Kang Pepih ada Bapak Asvi Marwan, sejarawan dan Bapak Effendi Gazali pakar komunikasi politik. Banyak yang diujarkan pembicara, tentu saja, karena mereka diundang memang untuk berbicara. Namun sayang, yang dibicarakan justru tentang hal-hal di luar isi buku pak beye. Pak Asvi misalnya, mungkin karena beliau seorang sejarawan, lebih banyak berbicara tentang Soeharto ketimbang pak Beye. Pak Affendi Gazali cukup banyak mengulas isi buku ini, namun apa yang beliau sampaikan sudah diujarkan di tv one beberapa jam sebelumnya. Kritik cukup bagus disampaikan Pak Effendi untuk Kang Pepih dan teman-teman agar lebih berhati-hati dalam memilih tulisan Mas Wisnu di buku yang ke 4 nanti jangan sampai ada pengulangan tulisan agar pembaca tidak bosan. Demikian juga peserta diskusi yang diberi kesempatan bertanya, sepertinya mereka belum mengenal betul tetralogi pak beye dan penulisnya sehingga pertanyaannya banyak di luar konteks isi buku pak beye. Saya berharap kehadiran Bapak Sukardi Rinakit turut meramaikan acara dengan berbagai analisa politiknya, nyatanya beliau hanya berbicara sepatah dua patah kata. Mungkin karena beliau tidak mendapat honor sebagai pembicara, jadi cukup sebentar saja... hehehe... Tapi sudahlah, yang penting saya sudah bisa bertemu Mas Wisnu dan mendapat tanda tangannya. Keluar Grand Indonesia Mall hujan rintik, macet dimana-mana...

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun