"Bud, ada ide tidak untuk meningkatkan pemasaran kue yang dibuat teman kita?" ujar teman sekolah membuka percakapan via whatsapp. "Rasanya kan enak, kamu juga beberapa kali pesan. Tapi dia tidak ada modal untuk buka toko. Dia juga tidak ada waktu kalau harus jaga terus toko terus menerus karena harus antar jemput anak dan menjaga anak-anaknya. Dia sudah menjadi single parent karena sudah pisah dengan suaminya." Kata teman saya tersebut.
Saya berusaha menyimpulkan bisnis teman saya tersebut : rasa kue yang enak, packing sudah bagus, namun punya kendala pemasaran, keterbatasan modal, dan keterbatasan waktu.Â
Dari beberapa hal tersebut, Saya menyarankan agar teman saya tersebut menjual produknya  via marketplace. Ada Tokopedia, bukalapak, Jd.id, shopee, dan  go food untuk menawarkan produknya. Saya bisa bantu untuk memberikan testimoni.
Permasalahan ini Saya yakin juga banyak dialami ibu-ibu yang memiliki bakat entah dalam bidang boga, busana dan lain-lain, dan tetap ingin menyediakan waktu untuk mendidik anak-anak. Memasarkan produk melalui marketplace telah menjadi salah satu solusi agar penjual mudah bertemu dengan pembeli. Hasilnya, para penjual yang sebelumnya punya kendala pemasaran dapat teratasi tanpa harus mengeluarkan banyak modal karena cukup memposting jualannya di marketplace.
.......
Di era ekonomi digital, masyarakat telah banyak yang mengubah pola konsumsi dari yang harus berhadapan langsung penjual dan pembeli, menjadi beli via media daring. Kebiasaan ini semakin meningkat ketika marketplace mengadakan event di hari tertentu dengan diskon secara serempak. Sadar atau tidak, kehadiran marketplace telah memberikan banyak kelebihan : efisiensi waktu, harga bisa dengan mudah dibandingkan, kalau produk tidak bagus bisa memberikan testimoni yang bisa dilihat calon pembeli lain yang pada akhirnya membuat penjual untuk menjaga kualitas produknya.
Bagi penjual yang khususnya ibu-ibu juga memiliki banyak keuntungan yaitu tetap bisa menjalankan dua peran : membantu keuangan keluarga dan menjaga keluarga. Fungsi ini secara luas berarti  telah meningkatkan literasi keuangan dan literasi digital karena penjual harus paham mekanisme penjualan melalui aplikasi di handphone.
.................
Manfaat kehadiran empat unicorn di Indonesia yang telah berhasil mentransformasi ekonomi dan membuka akses kepada pengusaha termasuk perempuan disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam diskusi panel "The Role of Finance for Women's Economic Empowerment" di Buenos Aires pada tanggal 29 November 2018 sebagai rangkaian pertemuan tahunan negara-negara anggota G20.
Kisah bagaimana Indonesia bisa meningkatkan perekonomian perempuan melalui marketplace disampaikan dalam diskusi dengan moderator Ratu Kerajaan Belanda Ratu Maxima. "Adanya perusahaan unicorn di Indonesia telah memudahkan perempuan untuk bisa menjalankan dua hal yaitu menjaga keluarga dan mencari uang dalam waktu yang sama. Salah satu efek positif perubahan teknologi adalah meningkatnya inklusi keuangan untuk perempuan." Ujar Menkeu. Dalam jangka panjang, kehadiran unicorn ini dapat meningkatkan kesejahteraan, mengurangi kemiskinan, dan menjembatani kesenjangan yang sering menjadi permasalahan negara berkembang.
Kehadiran unicorn di era digital secara tidak langsung juga telah memenuhi ekspektasi dari tujuan kelima dari Sustainable Development Goal (SDG) nomor 5 yaitu mencapai persamaan hak atas gender dan meningkatkan peran serta perempuan dan anak perempuan. Maksud dalam poin ini  adalah laki-laki dan perempuan mendapatkan akses yang sama termasuk akses keuangan untuk mendukung ekonomi yang berkelanjutan.
Apakah akses terhadap finansial saat ini sudah sama? Berdasarkan data dari Global Findex Database Bank Dunia tahun 2017, masih ada gender gap 7% di dunia dimana index inklusi keuangan untuk perempuan mencapai 65% sedangkan laki-laki telah mencapai 72%. Index ini semakin lebar kalau datanya diambil hanya pada negara berkembang. Ini merupakan PR kita bersama agar perempuan memiliki lebih banyak kesempatan dalam inklusi keuangan.
Apa yang telah dilakukan Pemerintah?
Pemerintah Indoesia telah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Inklusi Keuangan dimana salah  satu target groupnya adalah perempuan.  Program yang dilakukan antara lain dengan asistensi, program kredit mikro, eduksi keuangan, program keluarga harapan dimana uang ditransfer ke Ibu rumah tangga sebagai manajer keluarga, bukan kepada Bapak sebagai kepala rumah tangga.Â
Kebijakan lain yang digulirkan Kementerian Keuangan adalah dengan membuat anggaran yang responsif terhadap gender. Anggaran ini disusun untuk memastikan bahwa dalam setiap program yang dikeluarkan ada isu untuk memberdayakan perempuan lebih baik lagi.
Bauran kebijakan Pemerintah, dukungan swasta dan BUMN serta peran aktif masyarakat dalam memajukan dan memberikan kesempatan yang sama bagi laki-laki dan perempuan untuk maju akan membuat perempuan lebih berdaya, terutama ketika dihadapkan pilihan seperti teman Saya tadi. Perempuan harus didukung dan diberikan kesempatan agar bisa berdaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H