Mohon tunggu...
budi sulis
budi sulis Mohon Tunggu... Administrasi - hidup harus terus bergerak

senang dengan perkembangan ekonomi terkini, hobi berpetualang dan senang berbagi informasi

Selanjutnya

Tutup

Money

Pentingnya Meningkatkan Inklusi Keuangan untuk Perempuan

30 November 2018   23:27 Diperbarui: 1 Desember 2018   06:17 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah akses terhadap finansial saat ini sudah sama? Berdasarkan data dari Global Findex Database Bank Dunia tahun 2017, masih ada gender gap 7% di dunia dimana index inklusi keuangan untuk perempuan mencapai 65% sedangkan laki-laki telah mencapai 72%. Index ini semakin lebar kalau datanya diambil hanya pada negara berkembang. Ini merupakan PR kita bersama agar perempuan memiliki lebih banyak kesempatan dalam inklusi keuangan.

Apa yang telah dilakukan Pemerintah?

Pemerintah Indoesia telah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Inklusi Keuangan dimana salah  satu target groupnya adalah perempuan.  Program yang dilakukan antara lain dengan asistensi, program kredit mikro, eduksi keuangan, program keluarga harapan dimana uang ditransfer ke Ibu rumah tangga sebagai manajer keluarga, bukan kepada Bapak sebagai kepala rumah tangga. 

Kebijakan lain yang digulirkan Kementerian Keuangan adalah dengan membuat anggaran yang responsif terhadap gender. Anggaran ini disusun untuk memastikan bahwa dalam setiap program yang dikeluarkan ada isu untuk memberdayakan perempuan lebih baik lagi.

Bauran kebijakan Pemerintah, dukungan swasta dan BUMN serta peran aktif masyarakat dalam memajukan dan memberikan kesempatan yang sama bagi laki-laki dan perempuan untuk maju akan membuat perempuan lebih berdaya, terutama ketika dihadapkan pilihan seperti teman Saya tadi. Perempuan harus didukung dan diberikan kesempatan agar bisa berdaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun