Sudah sepatutnya mahasiswa menyadari seberapa pentingkah diskusi dan budaya literasi itu diterapkan secara individual. Sehingga dengan budaya diskusi dan literasi, Mhasiswa bisa menjadi lebih baik dan bisa memahami apa yang harus mereka lakukan.
Bekerja keras memang sangat diperlukan sebagai bekal bagi Mahasiswa dalam konteks khusus dan pemuda dalam konteks umum. Akan tetapi, bekerja cerdas lebih sangat diperlukan mengingat bahwa Mahasiswa adalah penerus dari pendahulu dan dari apa yang telah mereka capai. Sehingga timbul pertanyaan selanjutnya mengenai bagaimana minat ataupun juga budaya diskusi dan literasi ini dapat ditumbuhkan. Menurut pendapat saya ada beberapa faktor yang harus dihadirkan serta ditumbuhkan dalam upaya menciptakan minat berdiskusi dan pengembangan budaya literasi.
Pertama, menumbuhkanb rasa ingin tahu yang tinggi atas fakta, teori, pprinsip, pengetahuan, dan informasi. Kedua, bahwa prinsip hidup yang beranggapan bahwa budaya diskusi dan Literasi merupakan kunci dari kemajuan suatu bangsa. Dan faktor ini tergolong sulit untuk diimplementasikan kepada setiap individu karena mungkin sebagian besar dari mahasiswa itu sendiri berfikir secara present thinking dan tidak berfikir secara future thinking. Ketiga, yang menjadi faktor pembentuk dan solusi dari permasalahan ini adalah keadaan lingkungan sekitar,dalam artian bahwa ketersediaan bahan bacaan yang berkualitas, menarik, dan beragam.
Sehingga pernyataan yang tepat untuk olebih dulu disadari dari sekian banyak permasalahan serta solusi yang telah dijabarkan diatas adalah jangan sering dan terlalu banyak menghadirkan suatu alasan apapun.Â
Karena alasan-alasan yang telah dihadirkan tidak akan opernah membawa individu tersebut menjadi sukses. Dan yang seharusnya adalah lupakan segala macam alasan yang mungkin telah dihadirkan, mulai belajar, mulai tekun, mulai konsisten dengan apa yang telah direncanakan dan dikerjakan. Dan jangan pernah menyerah dengan apa yang telah kita senangi atau yang dicita-citakan. Percayalah, bahwa usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H