Dewasa ini, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi mengalami kemajuan yang sangat cepat.di satu sisi, perkembangan tersebut memberikan dampak postif, salah satunya berupa kemudahan dalam mengakses berita. Akan tetapi, dapat juga memberikan dampak negatif berupa penyebaran berita bohong  (hoax) yang berujung pada heatspeach. Sehingga seringkali informasi yang dikeluarkan baik perorangan maupun badan usaha harus lebih ditelaah kembali oleh para pembaca itu sendiri.
Hoax adalah menipu atau mengakali pembaca untuk mempercayai pembaca. Ada beberapa pandanagan mengenai bagaimana hoax itu dengan mudah dipercayai oleh pembaca. Salah satunya adalah kesamaan informasi yang terdapat didalam hoax dengan opini atau sikap pembaca.
Sehingga pada tataran selanjutnya ii menjadi landasan dalam hal assesment terhadap seseorang ataupun isntitusi tertentu. Oleh karena itu, kecocokan antara opini penulis dengan fakta dilapangan harus dihadirkan dalam penyajian informasi agar tidak menimbulkan Hoax. Karena informasi adalah salah satu faktor dalam membangun opini publik.
Disinilah letak dari seberapa besar dampak yang akan ditimbulkan dari perkembangan teknologi dan komunikasi yang mengalami kemajuan. Sehingga secara tidak langsung memperlihatkan seberapa haruskah kita meningkatkan minat berdiskusi dan literasi.Â
Disisi lain juga memperlihatkan manfaat dari budaya diskusi dan literasi bagi generasi sekarang untuk mampu menyokong permasalahan yang akan dihadapi dimasa yang akan datang.Â
Karena pokok permasalahan yang akan dikaji didalam suatu forum diskusi akan menghasilkan resolusi dari suatu permasalahan yang dihadapi. Akan tetapi, diskusi harus diawali dengan menumbuhkan budaya literasi. Yang mana literasi sendiri dimaknai dengan keterampilan seorang individu dalam ranah kognitif membaca dan menulis, yang terlepas dari konteks dimana keterampilan itu diperoleh dari siapa memperolehnya.
Lalu timbulalah pertanyaan yang  mendasar untuk menyelesaikan salah satu permasalahan yang timbul dari perkembangan dan kemajuan teknologi dan informasi tersebut. Yaitu bagaimana cara meningkatkan minat berdiskusi dan budaya literasi bagi Mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan permasalahan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan khusunya dibidang eknologi dan Informasi.
Akan tetapi, disisi lain Mahasiswa sendiri juga harus sadar pernyataan mendasar tentang mengapa dibutuhkannya minat berdiskusi dan budaya literasi dalam ranah kognitif membaca dan menulis.
Perlu kita ketahui bahwa khazanah intelektual, bahwa diskusi merupakan bagian yang sangat penting dalam mencapaui sebuah keputusan ataupun kesepakatan. Akan tetapi untuk menjadikan diskusi yang sehat perlu dilakukan pembekalan wawasan yang luas yang salah satunya bisa didapat dengan membaca. Disinilah terdapat korespondensi atau berkesinambungan antara membaca, berdiskusi, dan menulis.
Dewasa ini, banyak mahasiswa lebih banyak berbicara daripada berbuat. Lebih banyak membuat rencana tanpa mengerjakan sedikit demi sedikit rencana yang telah direncanakan. Bahkan fakta menunjukan menurut United Nation Dvelopment Program, Human Development Index, Indonesia berada pada tingkat 112 dari 175 Negara. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa salah satu faktor rendahnya index perkembangan manusia dan sumber daya manusia di Indonesia adalah rendahnya kualitas pendidikan khusus pada minat diskusi dan buadaya literasi setiap individualnya.