Â
Ekonomi politik global berfungsi sebagai arena kompleks tempat negara-negara berinteraksi, bersaing, dan bekerja sama dalam membentuk kebijakan ekonomi, hubungan perdagangan, dan sistem keuangan internasional.Â
Artikel ini menggali dinamika persaingan dan kerja sama global, mengeksplorasi keterkaitan antara kekuatan geopolitik, kepentingan ekonomi, dan kerangka multilateral dalam membentuk lanskap perekonomian dunia kontemporer.
Memahami Ekonomi Politik Global:
Ekonomi politik global mencakup keterkaitan antara politik dan ekonomi dalam skala global. Hal ini melibatkan studi tentang bagaimana negara, lembaga internasional, perusahaan multinasional, dan aktor-aktor lain menavigasi isu-isu ekonomi dalam konteks dinamika kekuasaan, perbedaan ideologi, dan kepentingan geopolitik.Â
Komponen utamanya mencakup perdagangan internasional, kebijakan moneter, bantuan pembangunan, dan struktur tata kelola global.
Dinamika Persaingan:
Perang Dagang dan Proteksionisme: Meningkatnya tindakan proteksionis, peningkatan tarif, dan perselisihan perdagangan di antara negara-negara besar, seperti perang dagang AS-Tiongkok, mencerminkan meningkatnya persaingan untuk mendapatkan akses pasar, dominasi teknologi, dan industri strategis.
1. Perang Mata Uang
Devaluasi kompetitif, manipulasi mata uang, dan kebijakan moneter yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan ekspor berkontribusi terhadap perang mata uang, menciptakan volatilitas di pasar valuta asing dan memperburuk ketidakseimbangan ekonomi global.
2. Persaingan Geopolitik
Ketegangan dan persaingan geopolitik membentuk persaingan ekonomi, khususnya di kawasan di mana kepentingan-kepentingan strategis bertemu, seperti Laut Cina Selatan, Timur Tengah, dan Eropa Timur, yang mengarah pada konflik proksi dan sanksi ekonomi.
3. Persaingan Teknologi
Perlombaan untuk mendapatkan supremasi teknologi, khususnya di bidang-bidang yang sedang berkembang seperti kecerdasan buatan, teknologi 5G, dan bioteknologi, memicu persaingan dalam inovasi, hak kekayaan intelektual, dan dominasi pasar antar negara dan perusahaan.
Studi Kasus: Persaingan Ekonomi AS-Tiongkok
Rivalitas Amerika Serikat dan Tiongkok menjadi salah satu contoh dinamika persaingan ekonomi dalam ekonomi politik global.Â
Ketegangan perdagangan, persaingan teknologi, dan persaingan strategis telah menjadi ciri hubungan mereka, dimana kedua negara bersaing untuk mendapatkan pengaruh ekonomi, kepemimpinan teknologi, dan supremasi geopolitik.Â
Upaya untuk memisahkan rantai pasokan, membatasi ekspor teknologi, dan menegaskan dominasi di industri-industri baru menggarisbawahi semakin ketatnya persaingan antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia.
Dinamika Kerja Sama:
Perjanjian Perdagangan Multilateral: Perjanjian perdagangan regional dan multilateral, seperti Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP) dan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), mendorong kerja sama ekonomi, integrasi pasar, dan harmonisasi peraturan di antara negara-negara yang berpartisipasi.
1. Kerjasama Keuangan Internasional
Koordinasi antar bank sentral, regulator keuangan, dan lembaga keuangan internasional sangat penting untuk menjaga stabilitas keuangan global, memfasilitasi aliran modal, dan mengatasi risiko sistemik melalui mekanisme seperti pengaturan pertukaran mata uang dan program bantuan keuangan.
2. Kerja Sama Pembangunan
Bantuan pembangunan internasional, program bantuan, dan inisiatif investasi mendorong kerja sama antara negara maju dan berkembang, mengatasi kemiskinan, kesenjangan, dan tujuan pembangunan berkelanjutan melalui inisiatif seperti Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB dan Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI).
3. Kerja Sama Iklim
Upaya kolaboratif untuk mengatasi perubahan iklim, degradasi lingkungan, dan pembangunan berkelanjutan melibatkan perjanjian internasional, inisiatif energi bersih, dan mekanisme keuangan ramah lingkungan yang bertujuan untuk mengurangi emisi karbon, meningkatkan ketahanan, dan mendorong pertumbuhan ramah lingkungan.
Studi Kasus: Integrasi Uni Eropa
Uni Eropa (UE) berfungsi sebagai paradigma kerja sama dan integrasi ekonomi, di mana negara-negara anggotanya menyatukan kedaulatan, mengoordinasikan kebijakan, dan mendorong konvergensi ekonomi melalui lembaga-lembaga seperti Bank Sentral Eropa, Zona Euro, dan Pasar Tunggal.Â
Meskipun terdapat tantangan, integrasi UE telah memfasilitasi perdamaian, kemakmuran, dan stabilitas regional, dan menunjukkan potensi manfaat kerja sama ekonomi di dunia yang terglobalisasi.
Kesimpulan:
Ekonomi politik global dicirikan oleh interaksi persaingan dan kerja sama yang kompleks, yang dibentuk oleh persaingan geopolitik, kepentingan ekonomi, dan kerangka kelembagaan.Â
Meskipun persaingan mendorong inovasi, efisiensi, dan dinamisme, kerja sama sangat penting untuk mengatasi tantangan bersama, mendorong pembangunan berkelanjutan, dan mendorong pertumbuhan inklusif.Â
Menyeimbangkan persaingan dan kerja sama sangat penting untuk menavigasi kompleksitas perekonomian global, mendorong stabilitas, dan memajukan kepentingan bersama negara-negara di dunia yang saling terhubung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H