Korupsi melemahkan pelayanan publik dengan mengalihkan dana yang dimaksudkan untuk proyek-proyek pembangunan, sehingga mengakibatkan infrastruktur di bawah standar dan terbatasnya akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan.
3. Terkikisnya Kepercayaan Dunia Usaha
Merajalelanya korupsi mengikis kepercayaan dunia usaha, menghambat kewirausahaan, dan menghambat pertumbuhan usaha kecil dan menengah (UKM), yang merupakan pendorong penting pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.
Studi Kasus: Dampak Korupsi terhadap Pembangunan Ekonomi di Nigeria
Nigeria merupakan contoh nyata bagaimana korupsi politik dapat menghambat pembangunan ekonomi.Â
Meskipun Nigeria memiliki sumber daya alam yang melimpah, korupsi yang merajalela telah menghambat pertumbuhan ekonomi Nigeria dan melanggengkan kemiskinan di kalangan penduduknya.Â
Penggelapan dana publik, kesalahan pengelolaan pendapatan minyak, dan lemahnya kerangka peraturan telah melanggengkan siklus keterbelakangan, memperburuk kesenjangan sosial dan menumbuhkan kekecewaan di kalangan masyarakat.
Dampak terhadap Stabilitas Politik:
1. Erosi Kepercayaan terhadap Institusi
Korupsi mengikis kepercayaan masyarakat terhadap institusi pemerintah, menumbuhkan sinisme dan kekecewaan di kalangan masyarakat. Kekecewaan ini dapat memicu keresahan sosial, protes, dan bahkan pergolakan politik, seperti yang terjadi di banyak negara yang bergulat dengan skandal korupsi.
2. Merusak Proses Demokrasi
Korupsi melemahkan integritas proses demokrasi, termasuk pemilu dan struktur pemerintahan, dengan memfasilitasi kecurangan pemilu, pembelian suara, dan manipulasi penunjukan politik.
3. Meningkatnya Resiko Otoritarianisme