Mohon tunggu...
Budiman
Budiman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Penulis. Menyukai berbagai bidang pekerjaan yang menambah ilmu pengetahuan dan mendapatkan pengalaman.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Politik Islam Kontemporer: Tantangan Integrasi Agama dan Negara dalam Masyarakat Zaman Modern

25 Februari 2024   19:18 Diperbarui: 25 Februari 2024   19:26 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pria Muslim (Sumber: Pixabay.com/Khadem Al-Qubaisi)

Ketegangan antara otoritas agama dan sekuler ini terwujud dalam perdebatan mengenai isu-isu seperti peran Syariah dalam undang-undang, hak-hak agama minoritas, dan otonomi lembaga keagamaan.

Model Pemerintahan Islam

Berbagai model pemerintahan Islam bermunculan sebagai jawaban terhadap tantangan integrasi agama dan negara. 

Model-model ini berkisar dari rezim teokratis yang berupaya menerapkan interpretasi ketat terhadap Syariah hingga negara-negara yang cenderung sekuler yang menjunjung pemisahan antara agama dan politik. 

Selain itu, terdapat model hibrida yang menggabungkan unsur-unsur pemerintahan agama dan sekuler, yang sering kali berupaya menyeimbangkan prinsip-prinsip Islam dengan norma-norma demokrasi dan standar hak asasi manusia. 

Keberagaman model mencerminkan kompleksitas pemikiran politik Islam dan kebutuhan untuk menyesuaikan prinsip-prinsip agama dengan realitas kontemporer.

Pemerintahan Demokratis dan Prinsip Islam

Kesesuaian prinsip-prinsip Islam dengan pemerintahan demokratis telah menjadi bahan perdebatan di kalangan ulama dan pembuat kebijakan. 

Meskipun ada yang berpendapat bahwa Islam memberikan kerangka komprehensif bagi pemerintahan berdasarkan prinsip-prinsip keadilan, akuntabilitas, dan musyawarah (syura), ada pula yang mengemukakan kekhawatiran tentang potensi pemaksaan agama, diskriminasi, dan otoritarianisme atas nama Islam. 

Namun demikian, banyak negara mayoritas Muslim yang menganut proses demokrasi, termasuk pemilu, pluralisme politik, dan kebebasan sipil, sambil berupaya memasukkan nilai-nilai Islam ke dalam sistem hukum dan politik mereka.

Hak Asasi Manusia dan Kebebasan Beragama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun