Mohon tunggu...
Budiman
Budiman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Penulis. Menyukai berbagai bidang pekerjaan yang menambah ilmu pengetahuan dan mendapatkan pengalaman.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perubahan Sistem Politik: Mengevaluasi Kinerja Model Pemerintahan dan Pengambilan Keputusan

25 Februari 2024   18:27 Diperbarui: 25 Februari 2024   18:27 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepemimpinan (Sumber: Pixabay.com/BMACC)

1. Demokrasi

Demokrasi, yang ditandai dengan pemilihan umum yang bebas dan adil, supremasi hukum, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia, secara luas dianggap sebagai model pemerintahan yang mendorong partisipasi politik, akuntabilitas, dan transparansi. 

Namun, tantangan-tantangan seperti populisme, polarisasi, dan kemunduran demokrasi menggarisbawahi rapuhnya lembaga-lembaga demokrasi dan perlunya kewaspadaan dan reformasi terus-menerus.

2. Otokrasi

Sistem otokratis memusatkan kekuasaan di tangan satu individu atau kelompok kecil, seringkali dengan mengorbankan pluralisme politik dan kebebasan sipil. 

Meskipun rezim otokratis memprioritaskan stabilitas dan pengambilan keputusan yang cepat, rezim ini rentan terhadap korupsi, penindasan, dan kurangnya akuntabilitas, sehingga melemahkan efektivitas pemerintahan jangka panjang dan kesejahteraan masyarakat.

3. Rezim Hibrid

Rezim hibrid menunjukkan perpaduan elemen demokrasi dan otokratis, yang memadukan institusi demokrasi formal dengan praktik otoriter. 

Sistem-sistem ini seringkali memanipulasi proses pemilu, membatasi kebebasan sipil, dan memusatkan kekuasaan di tangan elit penguasa, sehingga menyebabkan inefisiensi pemerintahan, kerusuhan sosial, dan ketidakstabilan politik.

Mengevaluasi Proses Pengambilan Keputusan

Proses pengambilan keputusan dalam sistem politik mencakup mekanisme yang melaluinya pilihan kebijakan dirumuskan, diperdebatkan, dan diterapkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun