Mohon tunggu...
Budiman
Budiman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Penulis. Menyukai berbagai bidang pekerjaan yang menambah ilmu pengetahuan dan mendapatkan pengalaman.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Demokrasi Digital: Tantangan dan Peluang dalam Era Teknologi Informasi (TI)

25 Februari 2024   07:38 Diperbarui: 25 Februari 2024   07:42 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Demokrasi Digital (Sumber: Pixabay.com/Gerd Altmann)

Dalam Dunia yang sudah sangat berkembang pesat seperti saat ini, teknologi telah sangat terkait dengan setiap aspek kehidupan kita, termasuk proses demokrasi. 

Kemunculan platform digital dan meluasnya adopsi teknologi informasi (TI) telah mengubah cara masyarakat terlibat dalam demokrasi. 

Meskipun kemajuan-kemajuan ini menawarkan peluang partisipasi dan transparansi yang belum pernah ada sebelumnya, kemajuan-kemajuan ini juga menghadirkan tantangan-tantangan besar yang harus diatasi untuk menjamin integritas dan inklusivitas praktik demokrasi.

Kebangkitan Demokrasi Digital

Demokrasi digital mengacu pada penggunaan teknologi untuk meningkatkan proses demokrasi, mendorong keterlibatan masyarakat, dan memfasilitasi pertukaran gagasan di antara warga negara dan perwakilan mereka. 

Dalam beberapa tahun terakhir, menjamurnya media sosial, forum online, dan alat komunikasi digital telah memberdayakan individu untuk mengekspresikan pendapat mereka, mengorganisir gerakan, dan meminta pertanggungjawaban pemerintah dengan cara yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.

Tantangan terhadap Demokrasi Digital

Terlepas dari potensinya, demokrasi digital menghadapi beberapa tantangan yang mengancam efektivitas dan kredibilitasnya. 

Salah satu masalah yang paling mendesak adalah penyebaran misinformasi dan disinformasi online. Dengan meningkatnya algoritma media sosial dan ruang gaung (echo chamber), narasi palsu dapat dengan cepat mendapatkan perhatian, melemahkan wacana publik dan mengikis kepercayaan terhadap lembaga-lembaga demokrasi.

Selain itu, kesenjangan digital masih terjadi, dimana komunitas yang terpinggirkan sering kali tidak memiliki akses terhadap internet atau keterampilan literasi digital yang diperlukan untuk berpartisipasi penuh dalam diskusi online. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun