Dengan menghargai modal alam, mendorong solusi berbasis alam, dan memberi insentif pada praktik-praktik berkelanjutan, inisiatif-inisiatif ini menunjukkan bahwa konservasi dan pertumbuhan ekonomi tidak berdiri sendiri-sendiri namun dapat saling memperkuat.
Selain itu, perjanjian multilateral dan kerja sama internasional memainkan peran penting dalam mengatasi tantangan lingkungan global dan mendorong pembangunan berkelanjutan.Â
Perjanjian Paris mengenai perubahan iklim, Konvensi Keanekaragaman Hayati, dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan memberikan kerangka kerja untuk tindakan kolektif, berbagi pengetahuan, dan pengembangan kapasitas, melampaui batas-batas nasional dan menumbuhkan rasa solidaritas global.
Kesimpulan:
Kesimpulannya, politik lingkungan mencerminkan interaksi yang rumit antara kepentingan konservasi dan kepentingan ekonomi, sehingga membentuk arah pembangunan berkelanjutan.Â
Meskipun konflik antara konservasi dan pembangunan ekonomi sering terjadi, konflik-konflik tersebut juga menghadirkan peluang bagi inovasi, kolaborasi, dan perubahan transformatif.
Dengan mengadopsi pendekatan holistik yang mengintegrasikan pertimbangan lingkungan, sosial, dan ekonomi, para pembuat kebijakan dapat membuka jalan menuju pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.Â
Pada akhirnya, mencapai keseimbangan yang harmonis antara konservasi dan pembangunan ekonomi memerlukan tindakan kolektif, kemauan politik, dan komitmen bersama untuk menjaga planet ini demi generasi mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H