Mohon tunggu...
Budiman
Budiman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Penulis. Menyukai berbagai bidang pekerjaan yang menambah ilmu pengetahuan dan mendapatkan pengalaman.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Demokrasi dan Teknologi: Mengukur Pengaruh Teknologi Terhadap Partisipasi Publik dan Sistem Politik

23 Februari 2024   18:27 Diperbarui: 23 Februari 2024   19:12 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu kekhawatirannya adalah penyebaran misinformasi dan disinformasi online, yang dapat merusak integritas pemilu dan memanipulasi opini publik. 

Penyebaran berita palsu, ruang gaung, dan bias algoritmik memperburuk polarisasi dan mengikis kepercayaan terhadap lembaga-lembaga demokrasi. 

Untuk mengatasi masalah ini memerlukan upaya kolaboratif dari para pembuat kebijakan, perusahaan teknologi, dan masyarakat sipil untuk mendorong literasi media, pengecekan fakta, dan transparansi algoritmik.

Selain itu, kesenjangan digital memperburuk kesenjangan dalam partisipasi politik, karena tidak semua individu mempunyai akses yang sama terhadap teknologi. 

Kesenjangan sosial ekonomi dalam akses internet, literasi digital, dan infrastruktur teknologi membatasi partisipasi komunitas marginal dalam ruang publik digital. 

Menjembatani kesenjangan digital memerlukan intervensi yang ditargetkan untuk memastikan bahwa semua warga negara dapat memperoleh manfaat dari peluang yang diberikan oleh teknologi dan berpartisipasi secara bermakna dalam proses demokrasi.

Tantangan lainnya adalah terkikisnya privasi dan kebebasan sipil dalam masyarakat yang semakin terdigitalisasi. Perkembangan teknologi pengawasan, praktik penambangan data, dan pembuatan profil online menimbulkan ancaman terhadap kebebasan individu dan hak-hak demokrasi. 

Keseimbangan antara keamanan dan privasi sangat penting untuk menjaga prinsip-prinsip demokrasi di era digital, yang memerlukan kerangka hukum yang kuat, mekanisme pengawasan, dan pedoman etika dalam penggunaan teknologi dalam pemerintahan.

Kesimpulannya, hubungan antara demokrasi dan teknologi sangatlah kompleks dan memiliki banyak aspek, baik peluang maupun tantangannya. 

Meskipun teknologi berpotensi meningkatkan partisipasi masyarakat dan memperkuat sistem politik, teknologi juga menimbulkan risiko terhadap privasi, kesetaraan, dan nilai-nilai demokrasi. 

Untuk memanfaatkan manfaat teknologi bagi demokrasi, sangatlah penting untuk memitigasi dampak negatifnya melalui pembuatan kebijakan yang terinformasi, inovasi teknologi, dan keterlibatan masyarakat. 

Dengan mengembangkan ekosistem digital yang mengedepankan transparansi, inklusivitas, dan akuntabilitas, kita dapat membangun demokrasi yang lebih tangguh dan responsif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun