Ketimpangan sosial ekonomi yang luas di negara-negara berkembang juga memperumit pembentukan kebijakan publik. Ketidaksetaraan akses terhadap sumber daya dan layanan publik dapat menciptakan ketegangan sosial dan politik yang mempersulit proses pengambilan keputusan.Â
Selain itu, elit politik dan ekonomi seringkali memiliki kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan masyarakat luas, yang dapat mengakibatkan kebijakan yang tidak memenuhi kebutuhan rakyat.
Keterlibatan Masyarakat yang Terbatas:
Partisipasi masyarakat yang terbatas dalam proses pembentukan kebijakan juga menjadi tantangan dalam konteks negara-negara berkembang.Â
Kurangnya kesadaran politik, pendidikan yang rendah, dan hambatan budaya dapat menghambat partisipasi aktif masyarakat dalam menentukan kebijakan yang memengaruhi kehidupan mereka. Akibatnya, kebijakan yang dihasilkan mungkin tidak mencerminkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat secara keseluruhan.
Studi Kasus: Pembentukan Kebijakan Pendidikan di Negara Berkembang X
Sebagai contoh, kita dapat melihat tantangan-tantangan ini dalam konteks pembentukan kebijakan pendidikan di Negara Berkembang X. Ketidakstabilan politik dalam bentuk perubahan pemerintahan telah mengganggu implementasi kebijakan pendidikan yang konsisten.Â
Keterbatasan sumber daya keuangan dan tenaga ahli telah menghambat upaya untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan. Ketimpangan sosial ekonomi juga telah menciptakan kesenjangan dalam akses pendidikan antara wilayah perkotaan dan pedesaan, serta antara kelompok-kelompok sosial yang berbeda.Â
Selain itu, keterlibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan terkait pendidikan masih terbatas, sehingga kebijakan yang dihasilkan seringkali tidak mencerminkan kebutuhan dan harapan masyarakat secara menyeluruh.
Kesimpulan:
Pembentukan kebijakan publik di negara-negara berkembang merupakan tugas yang kompleks dan penuh dengan tantangan. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan komitmen politik yang kuat, peningkatan kapasitas institusi pemerintah, pembangunan partisipasi masyarakat, serta dukungan finansial dan teknis dari pihak luar.Â