Kegembiraan masih terasa di udara pada malam Ramadhan itu. Seorang Muslimah yang setia, Farah bertekad untuk membuat Ramadhan kali ini berbeda.Â
Dia menyadari bahwa bulan Ramadhan adalah bukan hanya waktu untuk memperbaiki diri secara spiritual, tetapi juga waktu untuk berpikir dan mempertimbangkan. Tahun ini, dia memutuskan untuk belajar lebih banyak tentang Islam dan meningkatkan pemahamannya.
Farah duduk di mejanya dengan setumpuk buku di sampingnya, siap memulai perjalanan belajarnya. Dia mempelajari halaman-halaman buku pertamanya saat bulan terbit dan bintang berkelap-kelip di luar jendelanya. Dia melihat kata-kata itu bergerak di depan matanya, meningkatkan pemahamannya tentang ajaran Islam.
Rasa haus Farah akan ilmu meningkat setiap hari. Selama sore hari, dia menghabiskan waktu menghadiri ceramah di masjid dekat rumahnya dan dengan penuh semangat mendengarkan setiap kata yang diucapkan para penceramah. Dia membuat catatan dengan tekun dan bertekad untuk menerapkan pelajaran ini dalam hidupnya setiap hari.
Di malam hari, dia menciptakan rasa persatuan dan pengertian di rumahnya dengan berbicara dengan keluarganya tentang apa yang telah dia pelajari. Mereka menemukan kesenangan dalam ajaran dan bimbingan Islam dan menikmatinya bersama.
Selain itu, Farah berusaha untuk berhubungan dengan komunitasnya dengan menjadi sukarelawan di pusat Islam di sekitarnya dan memberikan bantuan jika diperlukan.Â
Dia memperkuat hubungannya dengan komunitasnya dan keyakinannya dengan menemukan kepuasan dan tujuan melalui tindakan pelayanan ini.
Mendekati Ramadhan, Farah sangat bersyukur atas kesempatan untuk belajar. Dia menyadari bahwa perjalanan ini hanyalah awal, dan dia berharap dapat memperluas pemahamannya hingga Ramadhan berakhir.
Farah menyambutnya dengan penuh harapan pada hari pertama Ramadhan. Ia menyadari bahwa Ramadhan kali ini akan berbeda karena komitmennya untuk berpuasa dan upayanya untuk belajar dan mendekatkan diri pada keimanannya.
Farah menangis saat berdiri untuk salat di malam pertama Ramadhan. Dia merasa damai dan puas, mengetahui bahwa dia berada di tempat yang seharusnya, dikelilingi oleh cinta keluarganya, dukungan komunitasnya, dan bimbingan iman.
Setelah bulan Ramadhan dimulai, Farah terus mencari ilmu dan menemukan bahwa dia semakin dekat dengan Allah setiap hari. Dia memperkaya jiwanya dengan cara yang tidak pernah dia bayangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H