Mohon tunggu...
Budiman
Budiman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Penulis. Menyukai berbagai bidang pekerjaan yang menambah ilmu pengetahuan dan mendapatkan pengalaman.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Cerita Anak Rantau di Bulan Ramadhan? Gimana ya

3 April 2022   09:31 Diperbarui: 3 April 2022   09:48 3365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masak Sahur dan Berbuka | Foto Pixabay

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat di tunggu oleh umat muslim di seluruh dunia. Bulan ini di rayakan dengan berpuasa 1 hari penuh, dari pagi sampai sore hari. 

Setiap bulan puasa ada yang namanya SAHUR dan BERBUKA PUASA. Untuk mereka yang hidup dengan keluarga/berkeluarga pasti momen-momen seperti ini sangat di nantikan, karna bisa terus berkumpul dengan keluarga baik sahur dan berbuka. 

Berbeda cerita dengan anak rantau yang hidup sendirian di kota orang atau juga di negara orang lain, mereka malah sering mengalami rasa kerinduan yang cukup mendalam karna saat seperti ini tidak bisa berkumpul dengan keluarga mereka. 

Bukan tidak suka datangnya bulan ramadhan, mereka begitu bergembira menyambutnya, hanya saja ada rasa kerinduan terhadap kampung halaman dan keluarga yang mereka rasakan.

Anak rantau yang hidup sendirian di kota orang, memang harus memiliki mental yang kuat dan tegar. Bagaimana tidak? Saat hendak tidur malam harus menghidupkan  alarm hp atau bisa juga jam weker dan itu harus dapat membuat kita terbangun saat tidur, kalau tidak terbangun ya kelewat. Saat Sahur juga mereka harus memasak makanan sendiri, makan juga sendiri dengan penuh rasa semangat untuk menjalankan ibadah puasa. 

Saat berbuka puasa mereka harus memasak atau membeli makanan, dan makan sendiri dengan rasa syukur dapat menjalankan ibadah puasa di siang harinya. 

Masak Sahur dan Berbuka | Foto Pixabay
Masak Sahur dan Berbuka | Foto Pixabay

Shalat fardhu dan shalat sunnah yang biasa di lakukan dengan keluarga, anak rantau menjalankannya sendirian di rumah/di masjid, tetapi itu tidak mengurangi rasa semangat dalam menjalankan ibadah menghadap Allah SWT.

Anak rantau adalah anak yang hebat, anak yang berani, anak yang bermental kuat, berbanggalah menjadi anak rantau yang dapat menjalankan kesehariannya dengan penuh rasa syukur mengharap keridhoan Allah SWT. 

Selalu bersyukurlah dengan keadaan kalian yang masih memiliki keluarga yang utuh dan dapat berkumpul dengan orang-orang yang kita sayangi, tetap jaga kerukunan antar keluarga kita, jangan biarkan ego merusak keharmonisan keluarga besar maupun keluarga kecil kita. 

Singkat sekali cerita ini wkwk. ini cerita ku, mana cerita mu hehe. . .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun