Mohon tunggu...
Budi Setia Baskara
Budi Setia Baskara Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 5 Kota Sukabumi

Saya adalah seorang guru yang sedang belajar meningkatkan diri dalam menulis, pernah aktif menulis dibeberapa media pada tahun 2016 sampai 2018 terhenti karena harus menyelesaikan berbagai tugas dan pekerjaan di luar aktifitas menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengapa Kurikulum Harus Berubah

10 Maret 2023   10:38 Diperbarui: 10 Maret 2023   10:40 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mengapa Kurikulum Harus Berubah

Budi Setia Baskara

Guru SMAN 5 Kota Sukabumi

Dalam implementasi Kurikulum Merdeka, Capaian Pembelajaran menjadi acuan kompetensi dan kriteria yang ingin dicapai dalam sebuah mata pelajaran. Salah satu semangat dalam Kurikulum Merdeka adalah konsep teaching at the right level atau mengajar pada tahapan pembelajaran yang sesuai. Konsep ini mengusung pembelajaran yang disesuaikan dengan tingkat capaian atau kemampuan awalnya.

Profil Pelajar Pancasila adalah luaran jangka panjang yang diharapkan dari kurikulum. Untuk mewujudkannya perlu proses yang konsisten dari fase PAUD sampai jenjang SMA/K. sehingga akan nampak jelas bagaimana kaitan antara kompetensi dalam Capaian Pembelajaran dengan terwujudnya Profil Pelajar Indonesia. Dengan begitu, kita dapat memahami bagaimana implementasinya di kelas nanti.

Pertanyaan mendasarnya adalah, lantas apa itu kurikulum dalam paradigma baru sekarang ini, kemudian bagaimana implementasinya di satuan pendidikan. Atas dasar itu mari kita telusuri satu persatu secara runtut agar nanti bisa bermuara pada paradigma mengapa kurikulum harus berubah.

Kita pahami bersama, bahwa kurikulum merupakan panduan pembelajaran pada satuan pendidikan dimana dapat dimaknai sebagai titik awal sampai titik akhir dari pengalaman belajar peserta didik. Kurikulum itu kompleks dan multi dimensi, kurikulum itu dapat diibaratkan sebagai jantung pendidikan. Sehingga Kurikulum memiliki fungsi sentral bagi pendidikan untuk memandu dalam proses belajar peserta didik, dalam konteks ini akan terlihat dari Komponen Kurikulum yang dikembangkan oleh Ralph Tyler yakni adanya : Tujuan, Konten, Metode/cara, dan Evaluasi.

Untuk itu agar kebutuhan peserta didik selaras dengan tuntutan perkembangan zaman, Kurikulum harus terus dikembangakan atau diadaptasi sesuai dengan konteks dan karaktersistik peserta didik demi membangun kompetensi sesuai dengan kebutuhan mereka kini dan masa depan.

Inilah kunci konsepsi pendidikan yang dikembangkan oleh Ki Hadjar Dewantara yang mengatakan bahwa Pendidikan adalah untuk menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia, maupun sebagai anggota masyarakat. Maka dari itu, demi menuntun kodrat murid-murid kita, pembelajaran termasuk kurikulum yang diselenggarakan juga harus terus menyesuaikan dengan kebutuhan mereka.

Guru harus terus belajar untuk mengikuti dan memahami tren kehidupan murid kita yang tergolong generasi Z dan Alpha. Berbagai penelitian menyampaikan bahwa, mereka sulit dipisahkan dengan media sosial. Kondisi ini dapat dimanfaatkan oleh guru untuk tujuan pembelajaran.  

Sejatinya, kurikulum dirancang untuk murid. Agar seluruh kompetensi murid yang diharapkan kurikulum terwujud, semua pihak harus berkolaborasi secara maksimal. Misalnya, guru terus belajar memfasilitasi pembelajaran yang sesuai. Orang tua terus memahami perkembangan dan kebutuhan murid. Pemerintah daerah dan pusat, serta semua yang bergerak di bidang Pendidikan juga harus terus mengikuti perkembangan kebutuhan murid.

Apakah penting adanya perubahan Kurikulum?

Pesatnya perubahan perkembangan zaman dan teknologi menuntut kita agar adaptif serta untuk terus menyesuaikan diri. Berpedoman pada pengalaman kita selama kurang lebih 2 tahun telah membuka mata kita bahwa proses belajar dan mengajar tidak hanya berpangku di dalam kelas secara monoton, tetapi dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, sehingga kita perlu melakukan sentuhan-sentuhan terhadap adanya perubahan kurikulum agar dapat menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dan perkembangan zaman. Kurikulum yang baik adalah Kurikulum yang sesuai dengan zamannya, dan terus dikembangkan atau diadaptasi sesuai dengan konteks dan karakteristik peserta didik demi membangun kompetensi sesuai dengan kebutuhan mereka kini dan masa depan.

Mengapa kurikulum harus berubah ?

Mengawali Tahun Pelajaran 2022/2023, merupakan sebuah fase di mana kita memasuki era baru kurikulum merdeka, dalam benak kita akan bertanya mengapa kurikulum harus berubah lagi? Jawabannya adalah kurikulum berubah untuk menghadapi tantangan zaman yang juga berubah. Kurikulum tidak dapat digunakan dalam satu waktu yang panjang secara terus menerus tetapi harus mengikuti perubahan yang ada. Dunia pendidikan diharapkan konsisten menjadi garda terdepan bangsa dalam membentuk generasi penerus bangsa yang kompeten, berkarakter, serta dapat berkolaborasi sehingga dapat berpartisipasi serta mewarnai perubahan yang ada. Peserta didik tidak hanya diberikan materi dan model pembelajaran secara seragam, tetapi materi dan model pembelajaran diharapkan berdiferensiasi sesuai dengan kecerdasan, bakat dan minat mereka.

Dengan berubahnya kurikulum maka tercipta growth mindset kita menuju perubahan cara pandang kita terhadap peserta didik, di mana siswa/murid bukan lagi sebuah sosok pribadi yang sama , tetapi siswa/murid merupakan pribadi yang unik , berbeda satu sama lain, serta memiliki passion yang berbeda-beda. Hal itulah yang menjadi dasar berubahnya kurikulum yang lalu menjadi kurikulum merdeka, merdeka dalam belajar, merdeka dalam berkarya dan merdeka dalam berkolaborasi sehingga kita dapat menyiapkan generasi mendatang yang mempunyai karakter , visi dan misi yang mampu memandang ke depan dan mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun