"Namun setidaknya biarkan Pandawa meraih kemenangannya melalui usahanya  sendiri. Sangkuni memintaku untuk menghalangi kamu melakukan intervensi  pada duel yang akan datang. Lagipula, keberpihakanmu akan merusak  kepercayaan manusia"
"Maksudmu, Kak ?"Â
"Adikku Krisna, kau  mengetahui segalanya. Bila kamu berpihak hanya karena mereka memujamu,  lalu dimana posisi kekuatan usaha ?. Manusia akan berfikir bahwa untuk  meraih kemenangan, mereka cukup dengan memujamu dan meraih kasihmu saja.  Itu akan merusak kepercayaan mereka pada usaha,  kerja keras dan kerja  secara jujur. Oleh karenanya, Krisna, di titik ini aku memintamu untuk  membiarkan Pandawa berjuang dengan usaha mereka sendiri tanpa intevensi  darimu. Biarkan karma mereka sendiri yang menuntun mereka menuju kemenangan"
"Baiklah Kakakku, perintahmu adalah kebenaran bagiku. Â Aku tidak akan membantu Pandawa. Aku akan membiarkan mereka meraih hasil sesuai kualitas usaha, kerja dan pengetahuan mereka"
Demikianlah itihasa mengajarkan. Doa yang melemahkan usaha dan kerja,  sesungguhnya tak berarti apa2. Kalaupun memiliki makna, itu hanya dalam  hal memberi kita petunjuk tentang kualitas orang yang memanjatkan doa  itu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H