Mohon tunggu...
Budi Sarwono
Budi Sarwono Mohon Tunggu... wiraswasta -

mencoba menentukan pilihan jalan terbaik sesuai kehendakNya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Imunisasi Hati

5 Oktober 2016   11:28 Diperbarui: 5 Oktober 2016   11:49 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"IMUNISASI HATI"

Pengalaman spiritual bisa di ambil dari laku kita sehari hari, banyak macamnya.. bahkan pengalaman buruk laku kita juga bisa menjadi imunisasi bathin kita.. pengalaman laku nakal jahat dan buruk kalau di sikapi dan di ambil pelajaran akan menjadikan kasanah bathin kita lebih berwarna, lbh bisa mendalami rasa yg ada di landasi kesadaran yang tinggi..

Orang yang tidak pernah merasakan benturan - benturan dalam bathinnya tentu akan lebih rapuh dari pada orang daripada orang yg sudah pengalaman mengalami benturan, landasan berilmu, kokoh dan teguh iman menjadi kunci penting dalam pertahan untuk kembali ke jalan yang benar..
Banyak kasus orang tidak pernah pegang harta banyak begitu pegang harta banyak malah bingung dan kurang amanah..
Ada yang mendapatkan kuasa dgn jalan pintas cenderung juga tidak amanah. Ada juga yang jarang terbelit masalah gairah dan asmara begitu terbelit akan larut demikian dalam sehingga lupa segalanya..

Tuhan maha pengampun.. ampunan tuhan jauh lebih besar dari seluruh dosa manusia..
Tuhan yang menciptakan dosa Tuhan pula yang akan mencabut dosa2 kita.
Cinta kita terhadap tuhan mutlak tak terbantahkan.. kalau cinta tuhan mulailah mencintai apa saja yang Tuhan ciptakan, kebencian harus kita hilangkan meski terhadap pencuri, koruptor, pelacur bahkan iblis sekalipun karena memang mereka dikehendaki oleh tuhan keberadaannya. Cara bersikap kita saja yang harus mulai di perhatikan terhadap mereka namun tiada kebencian di hati kita..
Agama, Sosial dan budaya adiluhung yg mentradisi di perlukan dalam rangka membentuk tatanan berkehidupan, agar manusia tidak menjadi liar tidak terjadi hukum rimba "asu gede menang kerahe" dan tidak semau gue.. dan aji mumpung
Namun pemahaman agama dan budaya adiluhung tidak hanya sekedar hapalan dan di pahami dalam tingkat lahiriyah semata namun perlu mendalam hingga bathin ikut bisa memahami, banyakk orang secara lahir dia cerdas pinter dan hapal ayat2 namun begitu terjadi benturan hatinya bimbang galau dan larut tidak berkesudahan, badannya tidak mau kerjaa pikirannya tidak fokus dan mulutnya menggerutu hati berdetak tiada tenang.. dan semuanya menjadi tertunda, tujuan terabaikan dan system menjadi rapuh..
Ibunya lahir adalah bathin jika bathin bagus maka lahir juga bagus, mengisi bathin tidak hanya pengalaman baik saja namun pengalaman buruk bisa menjadi semacam imunisasi bathin itu sendiri sehingga bathin kuat karena pengalaman dan lahir mengikuti.
Maka beruntunglah kita yang mengalami berbagai macam benturan kehidupan yang kita sadari dan di landasi cukup ilmu..
Imunisasi di ciptakan dari virus yang bisa memerangi virus jahat itu sendiri karena virus imun kita lebih kuat..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun