Mohon tunggu...
Budi Saputra
Budi Saputra Mohon Tunggu... Penulis - Guru SMA Al Azhar Syifa Budi Pekanbaru

Writer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

IndiHome dan Generasi Z : Dari Kreatifitas Pelajar hingga Perjuangan Fiki Naki

13 Mei 2023   10:40 Diperbarui: 13 Mei 2023   10:37 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Trofi juara 2 S3D. Sumber: Najmi

 

Sangat menarik membahas perkembangan internet dewasa ini. Sejak awal mula muncul dan digunakan di Indonesia pada tahun 1994, internet serta merta menghidupkan dan mengerakkan segala sendi kehidupan. Ia bagai siraman hujan yang menyuburkan benih-benih hijau setelah kemarau panjang. Terlebih seiring perkembangan teknologi informasi yang terdigitalisasi, maka gurita perkembangan internet  tak terbendung dan terus berlari bagai hewan tunggangan untuk menancapkan kuku imperiumnya.  Jumlah penggunanya pun terus meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia mencapai angka 215,63 juta orang pada periode 2022-2023.  

Sobat internet yang budiman, gurita perkembangan internet boleh dikatakan begitu massif dan berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi, ideologi, budaya maupun gaya hidup. Sebagai generasi 90-an, saya merasakan  betul segala perubahan itu. Mulai dari masa SMP  tahun 2002, hingga bekerja sebagai guru di salah satu sekolah swasta saat ini, betapa banyak bentuk piranti teknologi informasi dan berbagai layanan internet yang lahir. Berbagai disiplin ilmu tentang internet dan dunia digital pun bagai menara tinggi yang tak henti menyinari ranah intelektual, dan menjadi agen perubahan yang sangat dirasakan betul manfaatnya pada saat ini.  

Lebih jauh bicara tentang internet, maka tak bisa dipungkiri, bahwa komponen penting atau lokomotif dari  gurita perkembangan internet saat ini, tak terlepas dari bermunculan berbagai internet provider di negeri ini. Melalui internet provider, maka bermekaranlah berbagai macam e-commerce dan berbagai media sosial yang dinikmati oleh lintas generasi. Tak terkecuali dengan generasi Z. Generasi yang secara teori dikatakan lahir dari rentang tahun 1997 hingga 2012 ini, sungguh generasi yang identik dengan internet, lantaran mereka lahir di era perkembangan teknologi informasi.

Media sosial di era digital: Sumber: pixabay.com
Media sosial di era digital: Sumber: pixabay.com


IndiHome dan Aktivitas Tanpa Batas Generasi Z       

Dunia internet yang dibalut digitalisasi saat  ini tak terlepas dari kegiatan membuat konten dan menikmati konten. Bahkan boleh dikatakan, bahwa berkonten ria setiap hari melalui gadget masing-masing, adalah suatu ritual wajib yang melekat dalam diri generasi Z. Dan untuk menunjang kegiatan tersebut, maka  dibutuhkan internet provider yang memberikan  pelayanan dan pengalaman berselancar  yang maksimal.

Salah satu internet provider yang dikenal cepat dan stabil di Tanah Air saat ini  tak lain dan tak bukan adalah IndiHome yang dikenal dengan tagline ‘Aktivitas Tanpa Batas’ IndiHome yang mulai diluncurkan tahun 2015 ini, adalah produk layanan dari Telkom Indonesia yang digunakan oleh lebih dari sembilan juta pelanggan saat ini. Dengan menggunakan teknologi fiber optik, IndiHome menawarkan Triple Play yang terdiri dari Internet Rumah (Fixed Broadband Internet), Telepon Rumah (Fixed Phone), dan TV Interaktif (IndiHome TV).

Lalu bagaimanakah peran IndiHome dalam aktivitas  tanpa batas generasi Z dalam membuat berbagai konten kreatif?  Yuk simak hasil wawancara saya dengan tiga pelajar yang terdiri dari Najmi, Arif, Duta Delima, serta seorang Youtuber sukses lewat konten OmeTV yang bernama Fiki Naki. 

Konten Kreatif, Konten Inspiratif

Sobat internet yang budiman, keberadaan media sosial yang begitu dekat dalam genggaman hari ini, tentu saja menjadi sarana aktualisasi diri yang paling digandrungi oleh para remaja atau para pelajar di sekolah. Berbagai potensi minat bakat pun bisa tersalurkan melalui konten-konten yang mereka buat. Terlebih konten yang dibuat itu bukanlah sekedar konten, melainkan konten yang sarat nilai kreatif, inspiratif, dan keindahan yang semata tercipta dari kesadaran intelektual dan sosial.

Untuk menghasilkan konten serta menikmati konten yang berkesaan, maka  IndiHome menyadari betul betapa generasi Z yang saya maksud butuh internet provider yang boleh jadi menjadi sarana mengasah minat dan bakat, bahkan tak menutup kemungkinan akan mengantarkan mereka menjadi pebisnis andal, Youtuber dan influencer sukses dan menginspirasi banyak orang. IndiHome dengan berbagai paket yang ditawarkannya sungguh telah memudahkan aktivitas Najmi, Arif, serta Duta Delima dalam membuat konten inspiratif, hingga meraih juara dalam perlombaan konten kebaikan yang diadakan di sekolah.

Trofi juara 2 S3D. Sumber: Najmi
Trofi juara 2 S3D. Sumber: Najmi

Najmi saat meet and greet. Sumber: Najmi 
Najmi saat meet and greet. Sumber: Najmi 

Saya tentu sangat mengapresiasi konten yang dihasilkan  oleh ketiga siswa saya di SMA Al Azhar Syifa Budi Pekanbaru. Konten kreatif dan inspiratif yang mereka buat berupa video penyebaran sembako dalam program sekali sebulan yang bernama Satu Siswa Satu Dhuafa (S3D) diakhir tahun 2022. Untuk diketahui, bahwa program S3D adalah mata pelajaran istimewa yang dihelat setiap Jumat minggu ketiga. Sebanyak 355 siswa gabungan SMP dan SMA turun ke tengah masyarakat  untuk  mendistribusikan paket sembako yang terdiri  dari sekarung beras, satu papan telur,  dan bingkisan yang terdiri dari gula, minyak goreng, sarden, dan mie instan. Adapun saripati dari kegiatan mulia ini adalah, selain berbagi kebaikan, maka siswa dengan rendah hati  melakukan dialog, dan sangat butuh doa para dhuafa untuk kesuksesan mereka di kemudian hari.   

Sebagai pengguna internet, Najmi (@najmiisnain) yang tinggal di kecamatan Bukit Raya Pekanbaru, mengaku  mulai membuat konten sejak tahun 2021 dengan menggunakan paket unlimited IndiHome. Dan berkat IndiHome, Najmi pernah memenangkan meet and greet dengan boyband New Hope Club  pada tahun 2021, dan tentu saja memenangkan juara dua lomba konten S3D di sekolah.

“Alhamdulillah selalu lancar. Sehingga memudahkan untuk Zoom selama Covid-19, memudahan ikut olimpiade online, serta mempercepat pengiriman tugas sekolah,” pungkas Najmi yang merupakan siswi kelas X IPA ini.

Arif dalam salah satu konten di Tiktok. Sumber: Arif
Arif dalam salah satu konten di Tiktok. Sumber: Arif

Setali tiga uang dengan Najmi, apa yang didapatkan Arif (Tiktok:@lex.zey) selama menggunakan IndiHome adalah pengalaman yang begitu berharga. Siswa kelas XII IPA yang tinggal di kecamatan  Marpoyan Damai Pekanbaru ini, mengaku menggunakan IndiHome sejak tahun 2021 dengan memakai paket 200 Mbps. Selain itu, Arif juga mengatakan bahwa IndiHome sangat berguna sekali untuk mengedit berbagai video Tiktok, dan termasuk kala mendapat juara satu lomba konten S3D di sekolah.    

Apa yang didapat Duta Delima (@duta.delima) lain lagi. Sebagai adik kandung Fiki Naki, Duta  menggunakan IndiHome sejak tahun 2019 dengan memakai paket 50 Mbps. Duta mengaku senang memakai IndiHome saat mengupload konten kreatif yang dibuatnya. Bahkan saat mengirim tugas yang saya berikan untuk mengirim video teks debat dalam pelajaran bahasa Indonesia. Duta yang merupakan siswi kelas X IPS  ini mengatakan, bahwa yang menjadi inspirasinya dalam membuat konten tak lain dan tak bukan adalah Fiki Naki  yang begitu terkenal di kalangan generasi Z saat ini.

Duta Delima saat program S3D. Sumber: Pribadi
Duta Delima saat program S3D. Sumber: Pribadi

Tangkapan layar tugas teks debat. Sumber: Duta
Tangkapan layar tugas teks debat. Sumber: Duta

Sebagai guru yang pernah berinteraksi dengan Fiki Naki  dan sang ayah yang bernama Seny Patra, maka saya pun mendapat informasi tentang proses kreatif menjadi  Youtuber. Dalam sebuah kesempatan, Fiki mengatakan bahwa perjuangannya untuk menjadi Youtuber dengan menggunakan IndiHome dimulai sejak tahun 2020.  Sementara untuk mengusai bahasa asing, maka Fiki mengaku belajar secara otodidak sejak tahun 2015. Bahkan sang ayah pun bilang bahwa sebelum dipasang IndiHome, Fiki sering bolak-balik ke warnet untuk menggunakan OmeTV.  

“Jaringan IndiHome yang lancar membantu saya ngobrol dengan orang luar dengan tidak terputus-putus. Ngobrol pun jadi enak,” begitulah tanggapan Fiki Naki yang dikenal dengan konten inspiratif tentang bahasa asing dan  telah memiliki subscriber sebanyak 6,34 juta saat ini.

Saya dan Fiki Naki. Sumber: Duta 
Saya dan Fiki Naki. Sumber: Duta 

IndiHome Mewujudkan Indonesia Maju

Sobat internet yang budiman, berangkat dari pengalaman empat orang konten kreator Generasi  Z di atas, maka saya bisa menyimpulkan bahwa keberadaan IndiHome  betul-betul dirasakan manfaatnya untuk membuat konten kreatif dan inspiratif.  Tidak saja dalam membuat tugas sekolah, perlombaan, hingga konten tentang bahasa asing. Tapi  lebih dari itu, bahwa IndiHome yang memiliki paket hingga kecepatan 300 Mbps, juga bisa digunakan dalam menggerakkan roda perekonomian seperti UMKM, e-commerce, dan menjadi konten kreator  berbagai platform serta bisa menghasilkan uang hingga ratusan juta rupiah.

IndiHome selaku layanan fixed broadband terkemuka milik  Telkom Indonesia, terus berupaya membangun ekosistem dan iklim digital yang lengkap dan terintegrasi, menghadirkan produk  dan layanan berkualitas bagi para pelanggannya,  termasuk melakukan ekspansi secara massif di daerah terpencil, terdepan dan terluar atau daerah 3T. Melalui tangan dingin IndiHome, penggunaan internet tak ubahnya bagai hujan lebat yang menyuburkan kebun-kebun ranum.  Tak  henti menyirami, dan terus menyusuri pelosok-pelosok negeri untuk memperkuat perekonomian, dan meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat dalam mewujudkan Indonesia maju.

Pada akhirnya saya katakan. Bahwa kita semua, apapun latar belakang, usia, jenis kelamin dan keadaan fisik, sesungguhnya berpeluang menjadi konten kreator yang menyebar nilai-nilai kebaikan melalui IndiHome dalam aktivitas tanpa batas. Tak terkecuali dengan generasi Z yang beberapa tahun mendatang akan  membawa perubahan, dan begitu dominan di berbagai lini kehidupan. 2023

Budi Saputra. Lahir di Padang. Ia menulis di berbagai media massa seperti Lampung Post, Suara Merdeka, Rakyat Sultra, Kompas, dan Koran Tempo. Diundang pada Ubud Writers and Readers Festival 2012. Sekarang ia mengajar di SMA Al Azhar Syifa Budi Pekanbaru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun