Mohon tunggu...
budi rustandi kartawinata
budi rustandi kartawinata Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Periset

Ordinary People

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pelatihan Seni Literasi Keuangan: Perencanaan Keuangan Keluarga

30 November 2024   16:20 Diperbarui: 30 November 2024   17:05 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perencanaan keuangan keluarga merupakan hal yang penting bagi setiap keluarga. Perencanaan keuangan memiliki peran penting untuk membantu keluarga mengelola sumber daya keuangan dan memastikan tercapainya tujuan keuangan keluarga. Dalam praktiknya, banyak keluarga yang belum menyadari pentingnya perencanaan keuangan. Analisis faktor mengungkapkan bahwa terdapat tujuh faktor yang mendasari pentingnya perencanaan keuangan keluarga. Faktor-faktor tersebut adalah faktor keamanan, faktor gaya hidup, faktor kelompok referensi, faktor budaya, faktor siklus hidup, faktor kelas sosial, dan faktor kondisi ekonomi. Analisis faktor juga mengungkapkan bahwa di Surabaya faktor terpenting yang mendasari pentingnya perencanaan keuangan keluarga adalah faktor keamanan. Tanggung jawab pribadi yang lebih besar terhadap pengambilan keputusan keuangan sedang dianjurkan secara global. Individu dan rumah tangga didorong untuk mengambil pendekatan yang lebih aktif terhadap keuangan pribadi. Kegiatan pengabdian masyarakat merupakan salah satu komponen dalam Tridharma Perguruan Tinggi. Oleh karena setiap dosen memiliki kewajiban untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian yang dilakukan dalam proposal ini adalah pelatihan pengelolaan keuangan keluarga pada Orang Tua Siswa TK Taman Indria di Kota Bandung. Keluarga merupakan lini terkecil dalam mendukung pembangunan suatu negara. Negara dapat berjalan dengan baik apabila seluruh warga negaranya memiliki ekonomi keluarga yang kuat. Oleh karena itu pengabdian ini berfokus pada peningkatan kemampuan pengelolaan keuangan keluarga melalui pelatihan pengelolaan keuangan. Kegiatan pengabdian pada masyarkat ini juga memiliki tujuan untuk mendukung program pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam perencanaan keuangan keluarga. Kegiatan ini juga mampu memberikan dukungan agar ibu rumah tangga terhindar dari praktik pinjaman online (PINJOL) atau rentenir era digital. Untuk kegiatan pengabdian selanjutnya diharapkan mampu memberikan pelatihan yang berkelanjutan yang memicu semangat ibu rumah tangga untuk menghasilkan pendapatan sendiri demi meningkatkan kesejahteraan kehidupan keluarganya.

Pemerintahan di Indonesia terdiri dari beberapa tingkatan mulai dari tingkat rukun tetangga, rukun warga, kelurahan, kecamatan, kabupaten/ kota, provinsi hingga nasional. Kondisi struktur pemerintahan yang begitu panjang tentunya menimbulkan berbagai macam polemik mulai dari sulitnya mengelola masing-masing institusi secara detail hingga lambannya penyampaian informasi pada lini pemerintahan yang paling rendah yaitu keluarga.

Kondisi masyarakat di Indonesia saat ini yang bervariasi ini memungkinkan untuk terjadinya konflik dan juga kesenjangan sosial yang tinggi. Pengendalian atau pengelolaan keuanagn menjadi hal yang cukup penting di dalam menekan kesenjangan agar si kaya dan si miskin tiak begitu mencolok kesenjangannya. Akan tetapi pemahaman terkait pengelolaan keuangan keluarga masih cukup rendah. Banyak keluarga yang menganggap bahwa pengelolaan keuangan keluarga bukanlah suatu hal yang penting sehingga para ibu rumah tangga yang berperan sebgaai pengelola keuangan keluarga seringkali mengalami kebingungan di saat akhir bulan. Kebingungan ini disebabkan oleh menipisnya jumlah uang keluarga sehingga untuk menabung pun tidak bisa. Rendahnya kemampuan softskill masyarakat membuat kurang efisiennya pengelolaan keuangan di keluarga. Hal ini tentunya akan memberikan dampak negatif terhadap pengelolaan keluarga yang akan mengalami defisit. Selain itu, kegiatan pengelolaan keuangan yang masih tergantung pada paradigma seadanya membuat para pengelola keuangan yang dalam hal ini ibu rumah tangga sering terbelit hutang di beberapa tempat.

Program pelatihan pengelolaan keuangan keluarga ini akan lebih difokuskan pada pengembangan kemampuan para kepala rumah tangga atau ibu-ibu selaku pemegang keuangan keluarga untuk dapat mengatur/ mengelola keuangan keluarga sehingga dapat lebih sejahtera. Lebih lanjut rumusan masalah pada kegiatan pengabdian ini adalah bagaimana cara agar para ibu pengelola keuangan rumah tangga mampu mengelola keuangannya secara baik, sehingga mampu menyisihkan uangnya untuk menabung demi masa depan yang lebih baik.

Variabel yang menentukan peran suami dan istri dalam pengelolaan keuangan keluarga dieksplorasi berdasarkan wawancara pribadi di rumah. Tugas keuangan yang mencerminkan aktivitas implementasi dan dua pengelompokan aktivitas keputusan dikaitkan dengan variabel skor komponen melalui analisis fungsi diskriminan. Sikap peran jenis kelamin dan tingkat pendidikan merupakan hal terpenting dalam menentukan struktur peran tugas implementasi. Lokus kendali, status kerja istri dan alasan bekerja, serta ukuran siklus hidup keluarga masing-masing signifikan dalam menentukan struktur peran untuk pengelompokan tugas keputusan.

Dalam era modern ini, kebutuhan hidup semakin meningkat, dan perencanaan keuangan menjadi salah satu aspek penting dalam mencapai kesejahteraan keluarga. Namun, masih banyak masyarakat, terutama ibu rumah tangga, yang kurang memahami pentingnya perencanaan keuangan yang baik. Ibu rumah tangga sering kali menjadi pengatur keuangan dalam keluarga, sehingga pemahaman mereka tentang manajemen keuangan dapat berdampak langsung pada kesejahteraan keluarga secara keseluruhan. Di Kota Bandung, khususnya di daerah Cijaura, terdapat berbagai tantangan yang dihadapi oleh masyarakat terkait dengan pengelolaan keuangan. Banyak ibu rumah tangga yang tidak memiliki akses informasi yang cukup mengenai cara mengelola keuangan keluarga, sehingga mereka kesulitan dalam merencanakan dan mengatur anggaran sehari-hari. Oleh karena itu, pengabdian masyarakat dalam bentuk penyuluhan perencanaan keuangan keluarga sangat diperlukan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada ibu rumah tangga dalam mengelola keuangan mereka.

Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk:

1. Meningkatkan pemahaman ibu rumah tangga tentang pentingnya perencanaan keuangan.

2. Memberikan pengetahuan praktis mengenai cara mengelola anggaran keluarga.

3. Mengedukasi ibu rumah tangga tentang investasi dan tabungan untuk masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun