Mohon tunggu...
Budi Rachman
Budi Rachman Mohon Tunggu... Novelis - Penulis buku, praktisi olahraga, dan penikmat film.

Belajar menulis memaksa saya membaca. Membaca mendorong saya untuk menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apa Hebatnya Pancasila?

1 Juni 2020   20:42 Diperbarui: 1 Juni 2020   20:45 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://insists.id//

Riuh tepuk tangan menggema seisi ruangan tatkala Presiden Indonesia, Soekarno, membacakan isi teks Pancasila di depan Kongres Amerika Serikat. Saat itulah sejarah mencatat bahwa untuk pertama kalinya Indonesia diperkenalkan di hadapan dunia

Namun pada kesempatan itu Soekarno tidak memperkenalkan Indonesia dalam arti fisik, melainkan falsafah atau gagasan yang paling mendasari masyarakat dalam menjalani kehidupannya dalam berbangsa dan bernegara.

Kongres yang diadakan pada tanggal 17 Mei 1956 itu ternyata mendapat sambutan yang meriah, terbukti saat Soekarno menjabarkan arti masing-masing Pancasila - disambut tepuk tangan yang meriah oleh para hadirin.

Itulah pertama kalinya Indonesia diperkenalkan menjadi bangsa yang utuh, karena sebelumnya Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang hidup dan menetap kepulauan nusantara dengan suku yang terpisah-pisah, hal ini memberi celah kolonialisme untuk datang dan menindas masyarakat di tanah air mereka sendiri.

Pancasila juga dianggap sebagai gagasan yang orisinil, yang berasal dari imajinasi, harapan, perasaan, serta kebiasaan-kebiasaan masyarakat Indonesia. Hal ini membuat posisi Indonesia berbeda dengan dua arus ideologi besar di dunia pada saat itu, ideologi liberal dan komunis.

Ini berarti Pancasila yang dibacakan oleh Soekarno dapat disejajarkan dengan Declaration Of Independence yang dicetuskan oleh Thomas Jefferson dan Communist Manifesto yang digagas oleh Marx-Engels.

Pancasila dianggap oleh masyarakat dunia sebagai ideologi yang lebih memenuhi kebutuhan manusia yang majemuk, karena melindungi kekhasan pengalaman komunalnya dari berbagai bentuk penindasan dan pemusnahan. Prinsip ini sangat dekat dengan ideologi resmi Uni Eropa. 

Bandingkan semboyan Uni Eropa dengan konstitusi tahun 2004 "In Varietate Concordia" (Bersatu Dalam Keragaman), dengan semboyan Pancasila "Bhinneka Tunggal Ika."

Salah satu yang melatarbelakangi mudahnya ideologi Pancasila diterima oleh masyarakat dunia adalah, karena Pancasila telah mengalami pematangan di dalam proses pembetukannya. 

Proses pematangan tersebut tidak lepas dari masyarakat Indonesia yang keanekaragamnnya sangat kompleks, sehingga mau tidak mau para pencetus ide Pancasila harus berpikir ide abstrak yang bisa memfasilitasi seluruh masyarakat Indonesia.

Ketika Pancasila berhasil dilegitimasi oleh seluruh masyarakat Indonesia, maka konsep ini setidaknya mendekati satu ide dasar yang universal, satu dasar yang dapat dipakai semua bangsa, satu dasar yang menjamin kesejahteraan dunia, perdamaian dunia, dan persaudaraan dunia.

Selamat Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2020.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun