Mohon tunggu...
Budi Rachman
Budi Rachman Mohon Tunggu... Novelis - Penulis buku, praktisi olahraga, dan penikmat film.

Belajar menulis memaksa saya membaca. Membaca mendorong saya untuk menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Apocalypto" (2006), Ketika Ritual Tradisional Kehilangan Relevansinya

2 September 2019   13:40 Diperbarui: 2 September 2019   16:01 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada yang sudah nonton film Apocalypto (2006) yang disturadarai Mel Gibson? Barangkali catatan ini bisa memberikan pandangan lain.

Sejarah menyebut bahwa suku Aztec sampai pada tahun 1500 masehi adalah suku yang "doyan" mengorbankan nyawa manusia. Mereka menyembah banyak dewa (politheisme). 

Suku Aztec meyakini bahwa para dewalah yang menjalani semua alam semesta ini untuk keberlangsungan hidup mereka, sehingga mereka berpikir dengan mengorbankan jiwa mereka maka para dewa akan senang dan menghindari seluruh manusia dari bencana.

Misalnya suku Aztec meyakini bahwa mereka harus melayani (service) dewa utama mereka, Huitzilopochtli, agar matahari tetap terbit di esok harinya dengan mengorbankan jantung seseorang untuk dibakar. 

Ritual ini diyakini oleh ribuan bangsa Aztec, sehingga kegelisahaan mereka akan bencana kegelapan esok hari akibat Dewanya ngambek, mengakibatkan mereka mengamini tindakan bar-bar mereka. Alhasil ritual Suku Aztec telah menyebabkan hilangnya puluhan ribu lebih nyawa manusia hanya unuk meminta matahari tetap terbit, hujan tetap turun, dan terhindar dari wabah penyakit.

cinematophile.com
cinematophile.com
Pada tahun 1517, para Koloni Spanyol datang dan menaklukan suku Aztec (perhatikan scene terakhir film Apocalypto) dengan membawa ilmu pengetahuan baru. Kehadiran bangsa kulit kuning itu menyebabkan agama dan sebagian besar kepercayaan suku Maya-Aztec tidak lagi relevan. 

Bayangkan saja, kalau suku Aztec masih menjalankan ritual pengorbanan anak-anak pada musim semi untuk Dewa Hujan, media massa menyoroti tindakan brutal itu dengan detail, barangkali seluruh dunia akan mengutuk ritual itu, bahkan mendorong perkumpulan antar bangsa agar ada aksi untuk menyetop aksi bejat tersebut.

Kini sudah 500 tahun lebih ritual pengorbanan suku Aztec sudah tidak ada lagi. Matahari yang tidak terbit, yang ditakutkan suku Aztec, tidak terbukti. Matahari tetap terbit sekalipun tanpa jantung, hujan tetap membanjiri wilayah Meksiko sekalipun tanpa mengorbankan anak-anak. Sehingga, ketika seseorang berteriak bahwa dunia ini akan kejatuhan asteroid besar akibat manusia berpaling dari Tuhan, sudah tidak relevan lagi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun