Mohon tunggu...
Budi Prathama
Budi Prathama Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Kuliah di Universitas Sulawesi Barat. Hobi nulis lepas sambil minum kopi. Ngobrol di IG @budi.prathama

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pancasila Bukan Hanya Soal Toleransi, tetapi Soal Kebahagiaan

22 Juni 2021   13:22 Diperbarui: 22 Juni 2021   13:33 930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : mancode.co.id

Apabila problem-problem tersebut masih dapat menari bebas dihadapan kita, maka tidak menutup kemungkinan orang-orang akan muak dan ingin mencari ideologi baru. Sebuah ideologi yang dianggap mampu menjawab persoalan sosial dan masalah kebangsaan.

Pancasila seharusnya tidak dijadikan sebagai tameng yang hanya diagung-agungkan, tanpa mengevaluasi hasil dan penerapannya kepada masyarakat. JIkalau demikian, maka kondisi tersebut tidak ubahnya seperti di zaman Orde Baru, di mana Pancasila hanya menjadi wacana ideologi kepada publik. Namun, nyatanya banyak praktik-praktik yang jauh dari nilali luhur Pancasila. KKN dan problem sosial lainnya justru marak terjadi di belakang layar. Kan itu lucu.

Oleh karena itu, Pancasila bukan hanya persoalan toleransi dan keberagamaan saja. Bukan hanya isu itu yang perlu digaungkan oleh berbagai pihak dengan mensosialisasikan Pancasila sebagai sebuah ideologi untuk menangkal gerakan radikalisme. Bukan berarti saya mengatakan kalau hal tersebut tidak penting dan berhenti diperjuangkan, tetapi problem sosial lainnya juga tidak kalah penting meskipun sedikit terlupakan.

Padahal hal itu jelas berdampak besar kepada kehidupan masyarakat. Kesejahteraan dan keadialan sosial manjadi titik masalah yang tidak pernah terselesaikan hingga hari ini. Dengan demikian, nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila mesti mampu menjawab itu semua.

Karena Pancasila adalah persoalan kebahagiaan, kebahagiaan bagi seluruh elemen masyarakat Indonesia tanpa pandang bulu. Dan kebahagiaan itu bisa terwujud apabila berbagai problem sosial dapat diatasi, hak-hak asasi manusia dijunjung tinggi, dan nilai-nilai demokrasi terkristalisasi dengan baik pada kehidupan.

Maka, peran penting negara harus ikut andil di dalamnya. Negara sebagai pembuat dan pengambil kebijakan harus bersandarkan kepada kepentingan masyarakat secara utuh.

Artikel ini juga tayang di Milenialis.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun