Mohon tunggu...
Budi Prathama
Budi Prathama Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Kuliah di Universitas Sulawesi Barat. Hobi nulis lepas sambil minum kopi. Ngobrol di IG @budi.prathama

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pinjam Sandal Tanpa Izin, Juga Juaranya sebagai Orang yang Paling Menyebalkan

1 Juni 2021   09:49 Diperbarui: 1 Juni 2021   10:29 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perbuatan pinjam-meminjam sendal agaknya masih paradoks deh. Mengapa? terkadang masih ada orang yang ingin meminjam sendal, tetapi tidak izin sama sang pemiliknya sendiri. Dengan santainya memakai sendal orang lain tanpa ada kesadaran kalau sebenarnya sang pemilik juga ingin memakainya.

Tindakannya pun mungkin terkesan sederhana, apalagi kalau sudah menjadi teman akrab dan bahkan sudah dianggap sebagai saudara sendiri. Nah, kondisi demikian sangat rentang terjadi memakai sendal tanpa izin terlebih dahulu karena tinggal barengan juga. Iya begitulah kiranya.

Perbuatan sederhana seperti itu, sebenarnya dapat menimbulkan rasa sebal dari pemilik sendal. Dan perbuatan itu mungkin juga tidak kalah sebal dengan tulisan yang pernah dimuat di Terminal Mojok yang menyatakan bahwa "Juara 1 Orang Paling Menyebalkan Adalah yang Pinjam Helm Tanpa Izin."

Mungkin dari sekian banyak orang yang pernah mengalami kejadian sendalnya ada yang pakai tanpa izin, saya termasuk salah satu korbannya. Bukan hanya satu dua kali saja, tetapi sudah berulang-ulang kali terjadi, bersyukur kalau tidak segera saya pakai atau sendal tersebut masih bisa kembali, itu sih no problem.

Ohh iya, tindakan seperti itu bukan hanya terjadi pada acara keramaian seperti pernikahan, bahkan hari-hari biasa pun juga sering terjadi, di mana ada teman dengan mudahnya memakai sendal tanpa permisi terlebih dahulu. Dengan nyeloteh dan santai saja memakai sendal bukan miliknya, seakan tidak ada beban dan kesalahan sedikit pun dalam dirinya.

Secara sadar itu dianggap biasa-biasa saja dan lumrah terjadi. Dan biasanya timbul prinsip bahwa barangmu adalah barangku juga, sendalmu adalah sendalku juga. Jadi, kapan dan siapa pun pemilik sendal tersebut, semua boleh memakainya tanpa perlu meminjam terlebih dahulu. Begitulah kiranya, wkwkwk.

Sebenarnya tidak masalah sih, jika memang sendal tersebut tidak saya pakai atau memang tidak segera saya gunakan. Tetapi, jika kondisinya saya juga ingin buru-buru keluar, lalu sendal tak terlihat entah siapa yang memakainya, itu kan bikin emosi dan bagi saya itu merupakan tindakan yang sangat menyebalkan. Parahnya jika berada di acara tertentu, lalu tiba-tiba sendal menghilang atau ada yang memakainya. Waduh, sebalnya minta ampun deh.

Bukannya saya pelit untuk meminjamkan sendal, tetapi tolong perhatikan jugalah para pemilik sendal sebelum memakai sendalnya. Apakah ada sendal lain yang ia pakai setelah kau pakai sendalnya?, atau apakah sendalnya itu tidak ia pakai sebelum kau kembalikan? Atau apa salahnya sih pinjam terlebih dahulu, saya pikir itu akan lebih bijak dan boleh-boleh saja.  

Karena bagaimana pun, sendal itu bukan barangmu jika bukan kau yang membeli atau bukan pemberian orang. Walaupun tinggal serumah atau teman akrap, tetapi secara moralitas tetap juga salah kalau langsung memakai tanpa pinjam terlebih dahulu kepada sang pemilik sendal.  

Jadi tolonglah, bagi yang sering memakai sendal tanpa izin terlebih dahulu, janganlah langsung memakai begitu saja tanpa meminta persetujuan kepada pemiliknya. Karena jangan sampai itu masuk pada kategori mencuri. Ini juga bertujuan agar pemilik sendal tidak terjadi hal-hal aneh pada diri sang pemilik sendal, karena sudah tahu siapa sebenarnya yang membawa sendalnya itu.  

Beda halnya jika kehilangan sendal tetapi tidak tahu siapa yang membawanya, terutama jika ingin buru-buru keluar juga. Nah, selain dapat menimbul sifat emosi dan rasa sebal, juga dapat berujung untuk mengambil sandal orang lain. Apabila hal itu terjadi, tentu akan menambah masalah baru pada orang lain lagi.

Oleh karena itu, jika ingin meminjam sendal ada baiknya bicaralah terlebih dahulu atau melihat situasinya juga. Karena misalnya saya sebagai pemilik sendal akan tetap meminjamkan jika memang saya tidak sedang memakainya. Jangankan sandal, uang pembeli sendal pun saya bisa berikan jika memang meminta atau meminjam. Kenapa hal itu penting untuk menghindari timbulnya kesalahpahaman diantara kita, justru itu akan lebih enak kalau semuanya sama-sama tahu antara peminjam dan pemilik sendal. Jadi saya pikir seperti itu lho.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun