Mohon tunggu...
Budi Prathama
Budi Prathama Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Kuliah di Universitas Sulawesi Barat. Hobi nulis lepas sambil minum kopi. Ngobrol di IG @budi.prathama

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Awal Ramadhan dengan Penuh Cinta (13 April 2021 #Part2)

17 April 2021   17:20 Diperbarui: 17 April 2021   17:23 1740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://aceh.tribunnews.com/amp/2021/04/09/kumpulan-gambar-dan-ucapan-selamat-ramadhan-2021-cocok-untuk-status-atau-dikirim-di-grup-whatsapp

Setelah diumumkannnya secara resmi bahwa puasa pertama jatuh tepat hari selasa tanggal 13 April 2021. Nah, disitu telah menjadi kebahagiaan tersendiri dan juga keluarga dalam menyambut bulan suci yang mulai itu.

Tak terasa lamanya bulan puasa tahun lalu dan akhirnya tahun ini dapat berjumpa kembali. Suatu kesyukuran karena masih diberikan keselmpatan untuk bertemu pada bulan ramadhan.

Saat malam tarawih dan malam itu terasa indah, peristirahatan panjang untuk siap-siap bangun makan sahur yang pertama. Sebelum tidur saya sudah memasang alarm sebagai pemantik untuk dapat bangun dengan tepat waktu. Awal puasa dan sahur pertama telah saya rasakan berada di rumah sendiri di Nipa, Todang-todang.  

Setelah terlelap tidur, ternyata ibu sudah duluan bangun untuk menyiapkan hidangan pada puasa yang pertama kami dalam sekeluarga.

Makan sahur dengan harapan bahwa kami melakukannya dengan penuh ikhlas agar nantinya puasa dapat berjalan dengan lancar.

Sehabis makan sahur dan shalat subuh pun juga selesai, mungkin tak tersadarkan saya tidur kembali. Kagetnya, ternyata saya bangun tepat pukul 07.03 Wita dan saya merasa sudah kesiangan. Mengapa karena banyak agenda yang terlalaikan sebelum masuk pada agenda selanjutnya.

Rencana mau pergi ambil makanan kambing di kebun. Tapi ehh ternyata sudah kesiangan dan kebetulan juga ada jadwal kuliah secara zoom meeting pada pukul 08.00 Wita tepat.  

Alhasil, saya pun pergi kuliah pada tempat biasanya di bukit yang memang ada akses jaringan mengingat karena kuliahnya masih sitem online, dan pandemi Covid-19 juga masih melanda negara kita. Sehingga mungkin sampai detik ini alasan tersebut, pemerintah belum membolehkan lembaga pendidikan untuk melakukan pembelajaran secara tatap muka.  

Agak sedikit paradoks, dimana tempat saya kuliah sangat tidak senyaman dengan orang-orang yang tinggal di perkotaan yang lancar dengan akses jaringan. Saya kan tinggal di pelosok yang susah akses jaringan.

Selain akses jaringan yang menjadi kendala, kondisi tempat pun sangat tidak mendukung ketika hujan datang dan tentu saya pasti basah kalau tetap ikuti perkuliahan, begitulah karena memang kuliahnya tidak tinggal di rumah.

Saya berkuliah berada di kebun coklat, yang tentu saya pun siap menerima resiko akan balik pulang apabila hujan datang. Iya betul, apa yang saya khawatirkan ternyata terjadi, hujan pun turun saat kuliah masih berlangsung. Terpaksa dengan terpaksa, saya pun harus balik ke rumah dan akan kembali lagi setelah hujan kembali redah.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun