Mohon tunggu...
Budi Prathama
Budi Prathama Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Kuliah di Universitas Sulawesi Barat. Hobi nulis lepas sambil minum kopi. Ngobrol di IG @budi.prathama

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pemuda Itu Berperan, Biarlah Pandemi Covid-19 Jadi Pelajaran

16 Maret 2021   12:18 Diperbarui: 16 Maret 2021   12:31 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu fenomena yang luar biasa, wabah pandemi Covid-19 yang telah berdampak besar pada kehidupan manusia. Ribuan bahkan ratusan ribuan, nyawa meninggal ditelan yang namanya Covid-19. Sehingga Covid-19 ini masuk kategori pandemi di dunia dan membahayakan sepanjang masa.

Dengan kondisi demikian, sehingga berbagai upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk dapat mencegah dan terhindar dari Covid-19. Meskipun pada kondisnya sangat mempengaruhi proses laju kehidupan manusia. 

Bukan hanya persoalan kesehatan dan ekonomi yang diakibatkan Covid-19 ini, tetapi seluruh lini kehidupan manusia termasuk dunia pendidikan juga sangat berefek besar. Tentu kita ketahui bersama, bahwa selama Covid-19 melanda ini,  dunia pendidikan mengalami perubahan secara drastis dan mengalami kondisi baru. 

Seperti kegiatan proses belajar mengajar secara tatap muka yang dulunya dilaksanakan, namun setelah pandemi Covid-19 melanda justru harus dapat belajar secara mandiri atau belajar dari rumah. Artinya apa bahwa terjadinya proses pemisahan secara langsung antara seorang pengajar dengan seorang murid. 

Tentu kondisi demikian membutuhkan adaptasi secara perlahan. Dalam kegiatan proses belajar secara online, bagi saya masih mengalami berbagai kekurangan. Bukan hanya persoalan tidak efektifnya materi yang disampaikan kepada peserta didik, tetapi media yang digunakan. 

Seperti yang saya rasakan, banyak efek yang perlu saya evaluasi dalam proses pengembangan diri saya. Selama perkualian dilakukan secara daring, hambatan dan tantanga menjadi cerita hidup bagi saya pribadi. 

Dalam perkualian online mungkin saja bagi mereka yang terpasilitasi akses jaringan dengan baik, tidak terlalu sulit dalam menghadapi kondisi demikian. Lalu pertanyaanya bagaimana bagi mereka yang tempatnya tidak bisa mendapatkan akses jaringan yang memadai?, bagaimana perjuangan dan tantangan yang mereka harus hadapi?. 

Kondisi demikian, mungkin saya salah satu dari sekian banyak yang mengalami akses jaringan dalam menghadapi pembelajaran secara online. Saya berasal dari pedesaan yang tidak terfasilitasi dengan akses jaringan, sehingga salah satu penghambat utama selama proses pembelajaran secara daring adalah akses jaringan. 

Tetapi, bukan berarti saya terlena atau tidak ikut alur bersama dengan mereka yang mendapatkan akses jaringan dengan memadai. Ada moment terharu yang saya dapatkan semenjak dihadapkan pada perkuliahan secara online. 

Selama perkuliahan online, saya harus rela keluar rumah untuk dapat mengikuti pelajaran. Mengingat di rumah tidak ada akses jaringan untuk jaringan internetan atau untuk mengikuti perkuliahan. 

Ketika saya keluar pun, juga bukan perkara mudah. Saya biasa mengikuti perkulian di kebun, karena hanya tempat tersebut yang dapat menghubungkan akses jaringan dengan baik. Jadi, bagi saya bukan kuliah dari rumah melainkan kulian dari kebun. Dan sangat berbeda kepada mereka yang bisa mengakses jaringan dari rumah, karena mereka yang dari rumah bisa saja belajar di tempat yang nyaman seperti di kamar dan lain sebagainya. 

Hal yang biasa menyebalkan dengan kondisi saya, ketika terjadi hujan. Mengapa, saat itu tentu saya tidak dapat mengikuti pelajan secara normal sesuai dengan jadwal perkuliahan. Dengan kondisi itulah sehingga ada beberapa pertemuan dalam perkuliahan saya, sempat saya tidak ikuti sesuai dengan jadwal, kerena waktu itu kondisinya sedang hujan dan saya tidak dapat mengikuti perkulian di kebun seperti sebelumnya saat cuacanya membaik. Dan apa yang saya lakukan, saya hanya mengabsen tetapi tidak sesuai jadwal dan menerima materi belakangan saja dalam betuk file. 

Di moment pandemi ini juga, saya dihadapkan pada kondisi untuk dapat membantu orang tua dirumah. Bekerja dalam bidang pertanian yakni produksi gula merah, telah menjadi kegiatan rutinitas yang setiap harinya saya lakukan. 

Dengan itu, manajemen waktu saya untuk mengatur waktu dalam hal bekerja dan kuliah, mestinya harus saya atur dengan baik. Saya menyadari bahwa kondisilah yang menentukan keadaan, dengan kondisi saya terbatas itu sehingga membuat saya berfikir untuk dapat keluar dari masalah-masalah tersebut. Alhasil, saya pun dapat mengikuti kondisi perkulian secara online dengan baik meskipun dihadapkan pada kondisi dengan berbagai keterbatasan. 

Saya teringat dan mungkin itu tidak akan terlupakan. Dalam salah satu webinar ETOS ID, ada kata yang sangat memotivasi diri saya. Dalam kata bijak itu dikatakan bahwa "etoser itu tidak baperan, tapi berberan". Kata-kata sangat memotivasi bahwa kita sebagai etoser harus berperan bukan baperan. Bagi saya, bukan hanya etoser tetapi pemuda, harus berperan bukan baperan. Karena jika pemuda tidak berperan ditengah kondisi hari ini atau tidak mampu berfikir ditengah situasi dunia yang terjadi, maka mereka hanya tergilas dengan perkembangan dunia yang begitu cepat. 

Sebagai seorang mahasiswa, tentu saya tidak mengabaikan untuk tidak  terlibat dalam kegiatan organisasi. Selama pandemi melanda, saya pun masih menyempatkan untuk dapat berkontribusi dalam setiap kegiatan-kegiatan organisasi. Bagi saya, kenapa tidak mesti dapat kita jalankan antara kuliah, organisasi, kerja dan prestasi. Sehingga sewaktu-waktu juga, saya ke tempat kampus saya dalam menjalankan kegiatan-kegiatan organisasi.

Oleh karena itu, biarlah pandemi ini menjadi pelajaran bagi kita, belajar untuk dapat mendiri, belajar untuk dapat berfikir kreatif dan belajar mengatasi segala problem yang terjadi. Kita sebagai generasi milenial harus dapat menyambut dan berperan ditengah perkembangan tekhnologi dan infomasi yang begitu cepat. Pemuda adalah pemimpin masa depan, karena itu manfaatkanlah masa muda kita agar kita menikmati hasilnya di masa tua nanti. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun