Mohon tunggu...
Budi Prathama
Budi Prathama Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Kuliah di Universitas Sulawesi Barat. Hobi nulis lepas sambil minum kopi. Ngobrol di IG @budi.prathama

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Karena Adanya Gempa, Akhirnya Banyak Berpikir Bikin Rumah Kayu

7 Maret 2021   05:16 Diperbarui: 7 Maret 2021   06:44 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kondisi masyarakat dan jamannya juga berbeda kan. Pengaruh globalisasi yang terhipnotis dengan bangunan gedung-gedung yang tinggi sehingga menjadi transformasi kepada masyarakat untuk membuat rumah seperti yang demikian. Kesadaran akan bahaya itu timbul ketika bencana melanda. Begitu pulalah arus globalisasi akan disadari ketika dengan mata kepala sendiri menyaksikan korbannya.

Sekali lagi, mestinya harus disadari dari awal betapa berbahayanya memiliki rumah batu saat ada gempa. Bukan karena jika tiba saatnya bencana gempa melanda baru sadar kalau rumah batu itu sangat berbahaya. Mestinya jauh sebelumnya kesadaran itu sudah tertanam dalam kalau harus menyediakan payung sebelum hujan, begitu pula dengan gempa bumi, mesti harus hati-hati jika mempunyai rumah batu. Walaupun bukan hanya rumah batu sih bisa terdampak gempa, tetapi secara sadar potensinya lho yang sangat besar membahayakan jika dibandingkan dengan rumah kayu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun