Mohon tunggu...
Budi Permana
Budi Permana Mohon Tunggu... Guru - Guru, Pegiat Pendidikan dan pemerhati Sejarah. Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Terbuka

Ngopi adalah salah satu cara terbaik untuk merasakan indahnya Dunia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kaum Sarungan di Tengah Arus Modernisasi: Sebuah Pergulatan Identitas

14 Februari 2024   19:35 Diperbarui: 14 Februari 2024   20:07 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kaum sarung di tengah perkotaan, foto : Pribadi

Kaum sarungan, sebutan bagi umat Islam di Indonesia yang identik dengan sarung dan peci, merupakan kelompok masyarakat yang memiliki sejarah panjang dan peran penting dalam dinamika sosial budaya bangsa. Di tengah arus modernisasi yang kian deras, kaum sarungan dihadapkan pada berbagai tantangan dan peluang untuk mempertahankan identitas dan tradisinya di era kontemporer. Modernisasi membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi, politik, budaya, dan agama. Di satu sisi, modernisasi membuka peluang bagi kaum sarungan untuk meningkatkan taraf hidup dan memperluas akses terhadap pendidikan dan informasi. Di sisi lain, modernisasi juga menghadirkan tantangan dalam bentuk sekularisme, materialisme, dan gaya hidup individualistik yang bertentangan dengan nilai-nilai tradisional yang dianut oleh kaum sarungan.

Modernisasi memicu pergulatan identitas di kalangan kaum sarungan. Ada yang berusaha mempertahankan tradisi dan nilai-nilai Islam secara kaku, ada yang berusaha beradaptasi dengan modernisasi dengan tetap menjaga identitas keislamannya, dan ada pula yang terjebak dalam arus modernisasi dan kehilangan identitasnya. Kaum sarungan melakukan berbagai upaya untuk beradaptasi dengan modernisasi, seperti,  mendirikan pesantren modern yang memadukan ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum, membentuk organisasi dan komunitas untuk memperkuat solidaritas dan identitas, mengoptimalkan media sosial untuk menyebarkan dakwah dan nilai-nilai Islam. Bahkan ada juga yang terjun ke dunia politik dan ekonomi untuk memperjuangkan aspirasi dan kepentingan kaum sarungan.

kaum sarung di tengah perkotaan, foto : Pribadi
kaum sarung di tengah perkotaan, foto : Pribadi

Modernisasi menghadirkan berbagai tantangan bagi kaum sarungan, seperti, sekularisme dan materialisme yang mengancam nilai-nilai agama, gaya hidup individualistik yang melemahkan solidaritas komunitas, kesenjangan ekonomi dan sosial yang semakin lebar. Namun, modernisasi juga membuka peluang bagi kaum sarungan untuk, meningkatkan taraf hidup dan Pendidikan, memperluas akses terhadap informasi dan teknologi., memperkuat dakwah dan menyebarkan nilai-nilai Islam, berpartisipasi aktif dalam pembangunan bangsa.

Kaum sarungan di tengah arus modernisasi dihadapkan pada pergulatan identitas dan berbagai tantangan. Namun, dengan upaya adaptasi dan strategi yang tepat, kaum sarungan dapat memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh modernisasi untuk tetap eksis dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa.

 Budi Permana Pegiat Pendidikan dan Pemerhati Sejarah, Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Terbuka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun