Mohon tunggu...
Budiono
Budiono Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Selamat membaca tulisan saya.

Subscribe channel YouTube saya: Berbudi TV

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Karya Seni Rupa yang 'Bikin Merinding'

24 Juli 2019   22:28 Diperbarui: 24 Juli 2019   22:34 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Instalasi "Sinjang Drupadi" memberikan sensasi mistis bagi pengunjung yang melihatnya. (dokpri)


Karya seni rupa dapat memberikan sensasi tersendiri bagi siapa saja yang melihatnya. Demikian halnya juga dengan karya-karya seni yang dipajang dalam Pameran Seni Rupa Nusantara "Kontraksi: Pascatradisionalisme". Pameran yang digelar di Gedung A, B, dan D, Galeri Nasional Indonesia beberapa bulan lalu. Pameran ini menampilkan beragam karya seni rupa dari seniman dalam negeri. Beberapa karya seni rupa di sini sukses mengundang decak kagum. Tidak sedikit pula karya yang membuat bulu kuduk merinding, berikut ini di antaranya. 

1. "Sinjang Drupadi" karya Nita Azhar

Karya instalasi ini dilengkapi dengan musik latar tembang jawa yang mendayu-dayu. Sedikit banyak mengingatkan kita pada lagu Lingsir Wengi yang bernuansa mistis. Menyakitkan karya ini sambil mendengarkan lantunan tembang tersebut tentu terasa menyeramkan. Namun, jangan salah paham dulu karena karya ini sebenarnya menggambarkan perjuangan perempuan menjaga kehormatannya dan martabat bangsa melalui busana tradisi bernama sinjang yang terus dipertahankannya.

Kira-kira ada apa di dalam bilik berbentuk keranda mayat ini? (dokpri)
Kira-kira ada apa di dalam bilik berbentuk keranda mayat ini? (dokpri)

2. "Innalillahi Wa Innailaihi Raji'un" karya Puji Lestari Ciptaningrum

Sepintas saja orang dapat langsung menangkap maksud dari karya instalasi ini yang mengusung tema kematian. Wajar saja karena instalasi ini menampilkan sebuah lapak bilik berbentuk bak keranda mayat lengkap dengan hiasan bendera kuning. Karya seni ini adalah refleksi personal sang seniman dalam menghadapi ketakutan akan kematian dan kehidupan setelah kematian. Jadi jangan heran jika di dalamnya kita dapat menemukan buku Yasin dengan nama Puji Lestari Ciptaningrum lengkap dengan ilustrasi fotonya. Nuansa hitam yang mengelilingi instalasi ini membuat suasananya semakin menakutkan dan bikin merinding. 

Simbol mata satu kerap dipergunjingkam, bagaimana dengan sejuta mata? (dokpri)
Simbol mata satu kerap dipergunjingkam, bagaimana dengan sejuta mata? (dokpri)

3. "Sejuta Mata" karya Sunaryo

Simbol mata satu seringkali menjadi bahan pergunjingan di ranah budaya pop sekalipun. Lalu, bagaimana dengan sejuta mata? Karya instalasi ruang ini menggambarkan situasi kita yang seringkali terperangkap di tengah kecanggihan teknologi informasi dan pengintaian. Sejuta mata seakan tak henti memperhatikan gerak-gerik kita. Karya ini dibuat begitu apik dengan instalasi cermin yang mampu menampilkan jutaan mata (atau lebih) yang mengelilingi kita. 

Selain ketiga karya seni di atas, masih banyak karya lainnya yang tidak kalah menarik. Saksikan semua karya seni rupa yang dipamerkan dalam Pameran Karya Seni Nusantara "Kontraksi: Pascatradisionalisme" dalam video di atas. Jangan lupa juga untuk subscribe kanal YouTube-nya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun