Dagelan Politik – Ketika Parpol Berubah Jadi Merk Dagang
Entah 5 atau 8 hari yang lalu, ketika di salah satu TV swasta menampilkan sosok Muhaimin Iskandar, ketua PKB dalam satu acara yang aku lupa judulnya. Tidak usah panjang-panjang , strategi apa yang ia terapkan untuk Pemilu 2014 nanti?
Kemudian dia menjawab kira-kira begini, PKB menerapkan salah satunya strategi murah dengan merekrut artis-artis dan orang ternama. Dengan demikian PKB tidak harus pening mencari dana kampanye yang wah untuk 2014 nanti.
Hahaha… andai peran Muhaimin adalah seorang pemilik perusahaan, aku menyarankan terapkan idenya pasti Anda banyak mendapat untung. Tapi ini politik, akar dari roda pemerintahan! Jadi apa negara kita ini, kalau setiap parpol menerapkan strategi instan? Berarti ini hanya masalah bagaimana duduk dan strategi murah apa lagi yang bisa menghasilkan untung sebanyak-banyak nya! Yang penting heppi!
Bisa dipastikan kader-kader instan ini, jika dia beruntung duduk di parlemen akan menjadi robot dari kebijakan-kebij akan instan lain untuk mendapat untung tadi. Atau kalau tidak beruntungpun dia adalah produk yang bisa mempertahankan parpol dari ambang batas parlemen yang berada diangka 3,5% itu, agar tidak perlu ganti nama dan bisa ikut dalam Pemilu selanjutnya, jika ambang ini tidak berubah lagi untuk 2019. Atau bisa jadi sebagai parpol yang dirayu-rayu oleh parpol lain untuk berkoalisi di Capres 2014 yang membutuhkan angka 10% suara Nasional itu.
Kemudian Muhaimin juga menyebut nama H. Rhoma Irama sebagai Capres yang digadang-gadang oleh PKB di 2014. Walaupun ini belum resmi, tapi kita semua sudah tahu bawa Rhoma sudah siap tempur untuk maju di 2014.
Mendengar ini mamaku langsung menitahkan perintah pada kami anaknya: "Pilih saja Rhoma Irama, biar terus dangdut kita, yang penting Heppi!"
Mungkin sebagian besar kita mencibir apa yang dipaparkan oleh Muhaimin. Tapi ternyata dia benar-benar seorang pengusaha politik yang bisa jadi akan masih mendapat tempat untuk penguasa politik. Buktinya?
Lihat saja iklan dua partai koalisi yang jadi kontjo PKB di pemerintahan. Ini namanya truly BFF kata keponakan ku. Mau tahu kepanjangan BFF? Best Friend Forever!
Perhatikan iklan Golkar dan Pan. Ada yang bisa jawab? Mereka mengunakan lagu dangdut sebagai jingle iklan parpolnya! Biar yang muncul akhirnya di iklan itu adalah ARB dan Hatara Jasa, terus terang, ini jujur … begitu mendengar dangdut, aku teringat Rhoma Irama!
Dangdut is the music of my country! It works kan strateginya?
Ide kreatif dariku: Seandainya PKB berhasil menggolkan Rhoma Irama maju di Capres 2014, ada strategi murah lainnya untuk mendulang suara. Di setiap TPS tugaskan seseorang untuk memutar lagu dangdut sepanjang pemilihan, jangan lagu Rhoma, nanti bisa kena diskualifikasi! Cukup lagu dangdut artis lain, mudah-mudahan banyak yang tersugesti untuk mencoblos Rhoma! Semoga sukses!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H