Mohon tunggu...
Budi Budiman
Budi Budiman Mohon Tunggu... Insinyur - Forest Officer

Abdi Negara Kementerian LHK

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Membersamai Kelompok Tani : Mimpi Petani

21 Januari 2022   08:23 Diperbarui: 24 Januari 2022   08:23 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sket pengembangan Wisata ALam di KTH Sukamekar

Semua orang berhak punya harapan, meskipun kadang berbeda dengan kenyataan. Semua orang berhak punya angan-angan, meskipun akhirnya gagal dan hanya bersisa kenangan. Semua orang berhak punya mimpi, tak terkecuali kelompok tani.

Mimpi itulah yang tetap dipegang teguh oleh Ujang Makmun yang kesehariannya dipanggil Enjang. Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Sukamekar, Desa Sukasirna, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor. Mimpi KTH nya bisa memiliki kawasan wisata alam, di tanah seluas 70 hektar milik 24 anggota KTH.

Tanah yang hanya sepelemparan batu dari pusat kota Jonggol itu sudah terlalu lama menganggur. Tanah yang dulu digadang-gadang jadi ibu kota negara itu, hanya ditanami beberapa pohon di areal yang membukit. Sementara di areal landai ditanami berbagai jenis tanaman semusim. Singkong, ubi jalar, jagung, kumili dan tanaman lainnya.

Padahal di lahan itu punya banyak areal yang menarik. Ada lembah dengan rerimbunan hijau pepohonan, ada areal landai yang cukup luas, ada air terjun, hingga ada tebing curam yang mengapit sungai dengan gemericik air mengalir. Punya potensi untuk dikembangkan menjadi tempat wisata, namun semuanya belum tergarap optimal.

Enjang merasa tertantang. Kenapa hanya untuk berwisata alam saja, warga Jonggol harus ke Sukamakmur Kecamatan sebelah. Setiap weekend iring-iringan orang yang hendak berwisata ke Sukamakmur membuat hati Enjang mendidih. Kenapa iring-iringan itu gak dibelokkan saja ke arealnya. Kenapa tidak berwisata alam di Jonggol saja. Si Wakwaw saja nyari bapaknya ke Jonggol, nah ini orang Jonggol kok malah pelesiran ke daerah lain.

Rupanya mimpi besar wisata alam di KTH Sukamekar sudah lama diidamkan. Sudah sejak Muksin Marjuki, ayah Enjang memimpin KTH sekitar tahun 90 an. 

Abah Muksin selalu berapi-api ketika menjelaskan muasal KTH dan angan-angan lokasi wisata alam di arealnya. Meskipun kini Abah hanya anggota KTH biasa, asanya mengembangkan wisata alam di KTH tetap menyala.

Saat Abah Muksin menjabat ketua, pengembangan wisata di KTH hanya sebatas angan saja. Belum berani merencanakan atau bahkan merealisasikannya. 

Hanya sebatas di pikiran dan obrolan. Waktu itu kegiatan KTH pun hanya berkutat di pembibitan dan tanam menanam pohon saja.

Kemudian kepemimpinan KTH berganti, secara aklamasi Enjang ditunjuk sebagai ketua. Tampuk pimpinan KTH pun berubah. Enjang memikul estafet mimpi besar anggota KTH, yang juga harapan besar orang tuanya.Tahun 2017 Enjang mengurus administrasi KTH dari pemerintahan Desa Sukasirna.  Mulailah Enjang beserta anggota KTH lainnya corat-coret merealisasikan mimpinya.

Sket pengembangan Wisata ALam di KTH Sukamekar
Sket pengembangan Wisata ALam di KTH Sukamekar
Dibuatlah gambar sket pengembangan wisata alam di areal KTH. Berapa luasan yang akan dikembangkan menjadi wisata, akses jalannya lewat mana, dimana akan dibuat apa, bangunannya menghadap kemana dan lain sebagainya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun