Mohon tunggu...
Budiman Hakim
Budiman Hakim Mohon Tunggu... Administrasi - Begitulah kira-kira

When haters attack you in social media, ignore them! ignorance is more hurt than response.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Perempuan Tanpa Laki-laki ibarat Ikan Tanpa Sepeda

17 September 2018   01:38 Diperbarui: 17 September 2018   16:20 3934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Melihat sikap guru-guru seperti itu, akhirnya murid-murid menyerah. Mereka kembali sibuk menghapal dan menelan mentah-mentah buku wajib yang diberikan pihak sekolah. Sayang banget, ya? Padahal sikap kritis itu kan bagus. Seharusnya guru-guru tersebut bersyukur mempunyai murid yang analitik. 

Untuk mengantisipasi sikap kritis tersebut, seharusnya para guru bisa bikin diskusi lalu mencari literatur yang lebih lengkap untuk memuaskan rasa ingin tau para murid. Sayangnya hal itu tidak terjadi.

Saya pribadi pernah mendapat perlakuan sama. Ada seorang guru yang selalu mendiktekan materi pelajaran dan kami harus mencatatnya kata perkata. Karena mulai terganggu, minggu ketiga saya coba kasih usul, "Ibu, gimana kalo buku ibu saya fotokopi aja. Setelah itu, saya bagikan ke semua mahasiswa. Kita bacanya di rumah, jadi setiap mata pelajaran Ibu, kita tinggal diskusi."

Di luar dugaan, Sang Ibu mengambil penghapus dan melemparkannya ke arah saya. Untung enggak kena! Dengan suara sangat murka dia menjerit, "Keluar kamu!! Enggak usah ajari cara saya mengajar. Keluar! KELUAR!!!"

Dan saya pun keluar dari kelas dengan penuh kebingungan, "Kok dia marah, sih? Apa yang salah dengan usul saya?", tapi begitulah nasib generasi kami. Mahasiswa enggak punya bargaining power. Enggak ada pilihan lain, saya pun menerima keadaan. Mencatat semua pelajaran dan menelannya mentah-mentah. 

Sikap kritis dan analitik, saat itu adalah barang mewah. Semoga generasi berikutnya sudah membaik. Insya Allah.

Kembali pada judul di atas. Mungkin itu sebabnya, kalimat itu tidak dimengerti banyak orang. Mereka tidak terbiasa menggunakan otaknya. Mereka cenderung membaca dan menelan mentah-mentah apa yang tertulis tanpa berusaha mencari makna yang tersembunyi di balik setiap kata.

Jadi apa artinya "Perempuan Tanpa laki-laki Ibarat Ikan Tanpa Sepeda". Ada yang tak tahu? Hehehehe...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun