Menurut Wikipedia, Meme adalah ide, perilaku, atau gaya yang menyebar dari satu orang ke orang lain dalam sebuah budaya. Meme merupakan neologisme yang diciptakan oleh Richard Dawkins... Halah ribet!!! Kita lupain aja Wikipedia ya? Gimana kalo kita definisiin sendiri berdasarkan apa yang biasa kita temukan di sosial media.
Kalo mau gampang, meme bisa dimaknai sebagai ekspresi kritik sosial terhadap orang terkenal. Orang itu bisa aja artis, pejabat, politikus atau siapalah sepanjang orang itu terkenal. Biasanya bentuknya berupa parodi dari kelakuan atau pernyataan orang terkenal tersebut yang dirasa gak pas dengan pendapat kebanyakan orang. Secara umum, bentuknya bisa dibagi dalam dua hal besar yaitu candaan dan ejekan.
Saya sering mengatakan bahwa beruntunglah kita yang bukan orang terkenal. Kenapa? Karena orang-orang terkenal itu hidupnya jauh dari ketenangan. Kepleset ngomong dikit aja mereka harus segera memperkuat mental karena dalam hitungan jam, meme-meme akan tersebar di sosial media dalam bentuk becandaan, kritikan, sindiran sampe hinaan kepada mereka.
Sejak memasuki peradaban digital, meme jadi sangat fenomenal. Meme sangat disukai orang karena sering humornya sangat lucu dan kadang sangat keterlaluan. Hal ini disebabkan karena sang kreator membuatnya secara spontan dan jujur sesuai dengan apa yang dirasakan dalam hati mereka.
Melihat begitu hitsnya eksistensi meme, banyak klien yang mencoba beriklan memakai meme. Mereka memburu kreator-kreator meme yang sukses lalu memanggilnya untuk dibuatkan meme dengan memasukkan brand mereka? Pertanyaannya, menurut kalian apakah strategi ini bisa berhasil? Coba kita bahas dikit ya.
Saya punya temen namanya Alex. Dia salah satu pembuat meme yang canggih buat saya. Memenya hampir selalu lucu dan sering bikin ngakak yang membacanya. Dia selalu menaruh signature di salah satu sudut memenya, itu sebabnya suatu hari dia dipanggil oleh sebuah perusahaan rokok untuk diminta membuat iklan berbentuk meme.Â
Nah, suatu hari dia dateng ke kantor dengan wajah kusut. Saya menyambut Alex dengan hangat sambil mengajaknya ke ruang makan tempat satu-satunya kita bisa ngerokok. Setelah pesen kopi ke OB, kami pun mulai terlibat percakapan yang cukup serius.
"Gimana, Lex bisnis meme, lo?" tanya saya.
"Kacau, Om Bud. Udah lebih dari 6 bulan gak ada yang tembus," sahut Alex dengan muka murung.
"Waduh! Jadi meme lo belom ada yang jadi duit?"
"Belom sama sekali. Padahal gue udah present lebih dari 100 meme dan gak ada satupun yang approved."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!