Di jaman digital ini hampir gak ada lagi yang gak bisa kita kerjakan sendiri. Kalo kita jeli rasanya semua mimpi dapat dicapai. Misalnya soal bikin buku. Dulu banyak teman saya yang mengeluh bahwa mereka mau membuat buku tapi punya banyak masalah. Antara lain:
Masalah 1
Saya udah punya banyak tulisan bahkan sudah mengirimkan ke berbagai penerbit tapi tak satupun yang mau menerbitkannya.
Solusi 1
Okay, mencari penerbit memang tidak mudah tapi bukan berarti tidak bisa. Seandainya memang tidak ada penerbit yang mau, kita cari cara lain. Kirimkan buku kalian ke saya atau Asep Herna dengan format siap cetak, artinya naskah tersebut sudah berupa dummy dengan halaman-halaman yang sudah fix. Cover dan back cover sudah di lay out dengan resolusi yang cukup untuk dicetak.
Masalah 2
Kalo nyetak buku sendiri kan mahal biaya nyetaknya?
Solusi 2
Kebetulan saya punya temen yang mau mencetak buku satuan. Artinya kalian boleh mencetak sejuta buku atau satu buku.
Masalah 3
Kalo nyetak sendiri tanpa penerbit, buku saya gak terpajang di toko buku, dong? Rasanya gak sempurna penulis buku tapi bukunya tidak ada di toko.
Solusi 3
Itu pemikiran jaman dulu. Toko-toko buku aja sekarang udah pada bangkrut. Â Sekarang jaman serba online jadi jangan terpenjara di masa lalu.
Masalah 4
Saya gak bisa ngelay out. Jadi cover dan halaman dalamnya siapa yang buat?
Solusi 4
Sekarang ini jamannya kolaborasi. Coba cari temen yang pekerjaannya sebagai Graphic designer atau Art Director. Mereka pasti bisa dan mau membantu kamu. Kalo gak punya temen graphic designer, coba hubungi temen saya namanya Eki Thadan. Saya udah minta tolong dia untuk membantu dan insya Allah dia bersedia menolong kalian dengan biaya seikhlasnya. Nomornya 0813 8371 3210
Masalah 5
Saya bingung masarinnya gimana?
Solusi 5
Kalian foto buku tersebut lalu posting di Instagram. Captionnya harus bagus dan memakai strorytelling supaya yang membacanya tergugah untuk membeli. Account IG jadikan toko kalian kemudian pasarkan juga melalui twitter, FB, Path, Youtube, dll. Masuklah ke group2 Telegram/WA yang berbasis tentang buku lalu kalian pasarkan juga di sana.
Masalah 6
Tapi saya emang gak berminat bikin buku? Gimana, dong?
Solusi 6
Nah, kalo itu mungkin kalian perlu mengkaji nasihat Ayah saya lebih dalam yaitu, ' Sebelum mati buatlah minimal satu buku.'
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
