"Heh? Udah gila lo, Bud. Nulis pake tangan aja gue gak bisa apalagi pake mulut? Lo kira gue Pak Tepong apa?"
Saya mengambil Smarphone Pak Danu yang berada di atas meja. HP itu mereknya Samsung tipe S7. Sambil membuka aplikasi S-Note, saya berkata, "Liat nih, Jek. Di tuts HP lo kan ada mike. Nah, lo buka aplikasi S-Note kemudian ngomong aja di situ."
"Oh? Direkam maksud lo?"
"Bukan direkam tapi omongan lo akan langsung tertulis secara otomatis di S-Note itu. Kalo udah selesai ngomong, lo tinggal ngebetulin dikit kesalahan spelling atau tata bahasanya. Gampang, kan?"
"Gue belom ngerti, Bud. Bisa lo demonstrasiin gak?"
Dengan sabar saya menerangkan bagaimana membuka S Note, mengaktifkan mike yang tutsnya tepat berada di sebelah tombol 'SEND' lalu saya ngomong seenaknya. Setelah selesai, saya perlihatkan tulisan yang tertulis hasil omongan saya tadi (Bisa dilihat di foto).
Pak Danu langsung bengong. Matanya melotot ke arah screen seakan sedang ngeliat foto cewek bugil yang bodynya bohay. Dia menatap tulisan tadi dengan paras blo'on.
"Wuiiiih...canggih banget?" katanya terpesona.
"Coba sekarang lo yang ngomong," kata saya, "Pencet lagi gambar mikenya sampe berubah jadi merah, baru ngomong."
Dengan gerakan ragu-ragu Pak Danu mencoba berbicara. Awalnya tersedat-sendat tapi seperti yang dia katakan sebelumnya, dia memang jagonya ngomong. Perlahan tapi pasti dia berbicara dengan lancar bahkan sekarang dia berbicara dengan serius pake gaya segala seolah-olah sedang pidato di atas podium.
Saya tersenyum sendiri ngeliat kelakuan orang tua ini. Saya biarkan dia dengan kegiatannya dan untuk membunuh waktu, saya memesan kopi lagi dan dua macam snacks.