Mohon tunggu...
Budiman Hakim
Budiman Hakim Mohon Tunggu... Administrasi - Begitulah kira-kira

When haters attack you in social media, ignore them! ignorance is more hurt than response.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menulis Buku Memakai Mulut

23 Januari 2018   13:17 Diperbarui: 23 Januari 2018   15:59 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Heh? Udah gila lo, Bud. Nulis pake tangan aja gue gak bisa apalagi pake mulut? Lo kira gue Pak Tepong apa?"

Saya mengambil Smarphone Pak Danu yang berada di atas meja. HP itu mereknya Samsung tipe S7. Sambil membuka aplikasi S-Note, saya berkata, "Liat nih, Jek. Di tuts HP lo kan ada mike. Nah, lo buka aplikasi S-Note kemudian ngomong aja di situ."

"Oh? Direkam maksud lo?"

"Bukan direkam tapi omongan lo akan langsung tertulis secara otomatis di S-Note itu. Kalo udah selesai ngomong, lo tinggal ngebetulin dikit kesalahan spelling atau tata bahasanya. Gampang, kan?"

"Gue belom ngerti, Bud. Bisa lo demonstrasiin gak?"

Dengan sabar saya menerangkan bagaimana membuka S Note, mengaktifkan mike yang tutsnya tepat berada di sebelah tombol 'SEND' lalu saya ngomong seenaknya. Setelah selesai, saya perlihatkan tulisan yang tertulis hasil omongan saya tadi (Bisa dilihat di foto).

Pak Danu langsung bengong. Matanya melotot ke arah screen seakan sedang ngeliat foto cewek bugil yang bodynya bohay. Dia menatap tulisan tadi dengan paras blo'on.

"Wuiiiih...canggih banget?" katanya terpesona.

"Coba sekarang lo yang ngomong," kata saya, "Pencet lagi gambar mikenya sampe berubah jadi merah, baru ngomong."

Dengan gerakan ragu-ragu Pak Danu mencoba berbicara. Awalnya tersedat-sendat tapi seperti yang dia katakan sebelumnya, dia memang jagonya ngomong. Perlahan tapi pasti dia berbicara dengan lancar bahkan sekarang dia berbicara dengan serius pake gaya segala seolah-olah sedang pidato di atas podium.

Saya tersenyum sendiri ngeliat kelakuan orang tua ini. Saya biarkan dia dengan kegiatannya dan untuk membunuh waktu, saya memesan kopi lagi dan dua macam snacks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun