Mohon tunggu...
Budiman Hakim
Budiman Hakim Mohon Tunggu... Administrasi - Begitulah kira-kira

When haters attack you in social media, ignore them! ignorance is more hurt than response.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kalo Bisa Bikin Status Facebook Berarti Kalian Bisa Menulis Buku

20 Januari 2018   14:01 Diperbarui: 20 Januari 2018   20:58 1922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Iya betul! Saya gak becanda waktu menuliskan statement di atas. Caranya gampang banget, kok. Syaratnya cuma satu, yaitu kalian harus membuat status yang inspiratif atau paling nggak membuka wawasan orang yang membacanya. Kalo kebetulan kalian memang udah terbiasa bikin status-status seperti dimaksud, wah proses bikin bukunya jauh lebih gampang lagi.

Caranya begini: kumpulkan status FB kalian sampe 100 biji. Teplokan setiap status dalam satu halaman format buku. Jadi kalimat-kalimat dari status tersebut harus ditulis dengan point size yang cukup besar Dengan cara ini kalian telah mempunyai 100 halaman bagi calon buku tersebut.

Di halaman sebelah setiap status, sediakan minimal satu halaman yang akan kita gunakan untuk memberi penjelasan tentang kedalaman makna status-status tersebut. Misalnya salah satu status kalian berbunyi:

"Laut tanpa ombak tidak pernah menghasilkan pelaut handal."

Di halaman selanjutnya kalian bisa menulis, "Mungkinkah seorang pelaut bisa menjadi tangguh tanpa pernah berhadapan dengan ombak yang besar dan ganas? Mustahil, kan? Begitu juga hidup. Nikmati setiap gelombang kehidupan yang kamu sedang hadapi. Bersyukurlah Tuhan telah berkenan menggembleng hidup kamu sehingga ke depannya nanti kamu akan menjadi sosok yang tangguh. Bla...bla...bla..."

Jangan terlalu dipikirin apakah penjelasannya harus satu halaman atau lebih. Pokoknya bikin aja dulu. Apakah penjelasan itu jadinya panjang atau pendek, itu gak masalah, yang penting pas sebagai sebuah paparan yang menjelaskan status tadi. Kalo jadinya lebih dari satu halaman malah lebih bagus. Sekarang coba hitung berapa halaman yang sudah kalian peroleh? Believe it or not, buku kalian minimal telah mencapai 200 halaman. Dan itu sudah cukup untuk membuat sebuah buku. Gampang sekali, kan?

Sekarang kita bikin judul yang menarik supaya orang tertarik. Misalnya (ini misalnya loh),

"100 MANTERA MENUJU KESEMPURNAAN HIDUP."

Jadi deh buku kita. Tinggal cari penerbit, siapa tau ada yang mau menerbitkan buku itu. Kalo ternyata tetep susah, jangan putus asa. Sekarang zaman digital. Pernah gak terpikirkan oleh kalian bahwa toko buku terbesar di dunia tidak mempunya toko. Namanya Amazon. Artinya kita juga bisa melakukan hal yang sama dengan skala kecil dulu.

Caranya sederhana, kalian bisa mencetak sendiri buku tersebut. Kemudian foto buku kalian lalu pajang di Instagram, FB, Twitter, Path dan lain-lain. Caption-nya bikin yang bagus, akan lebih baik kalo kalian menggunakan teknik storytelling supaya lebih menggugah emosi yang membacanya. Secara berkala kalian harus melakukan aktivitas marketing, misalnya membuat kultweet di Twitter atau bikin online workshop di komunitas-komunitas kreatif di group-group Telegram.

Apakah kalian masih merasa cara ini membutuhkan modal yang besar? Ongkos cetaknya berapa? Jangan khawatir! Untuk menghindari hal itu, carilah percetakan yang mau mencetak buku satuan. Kita cukup mencetak buku 1 (satu) exemplar saja untuk difoto dan dipajang di sosial media.

Sekarang bagaimana sistem pembeliannya? Kita bisa menggunakan sistem POD atau print on demand. Artinya kalian hanya akan mencetak buku apabila calon pembeli sudah mentransfer uangnya ke rekening kalian. Dengan strategi ini, kita gak membutuhkan overhead expense.

Tema buku sebaiknya disesuaikan dengan passion kita. Kalo kita minatnya pada marketing, bikin status-status tentang marketing. Kalo senengnya traveling, bikin status tentang traveling. Kalo hobinya soal kreativitas ya bikin topik tentang hal-hal yang berbau kreativitas.

Kalo masih susah juga menemukan kesulitan, silakan message saya di inbox FB, insya Allah saya akan membantu semampu saya.

So guys, tunggu apa lagi? Jika kita mati hari ini, esok harinya semua orang akan melupakan kita. Tapi jika kita punya buku, maka spirit kita akan dilanjutkan melalui buku yang kita tulis. Masih ingat kan nasihat saya yang gak pernah bosan saya terus ulang-ulang;

"Sebelum mati buatlah minimal satu buku."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun