"Kita pake lagunya Once yang judulnya lagu Anu," jawabnya.
"Idenya blom ada kok udah ada jingle-nya?" tanya yang lain.
"Tapi lagu Anu  ini lagi hits banget! Mumpung belom dipakai oleh brand Anu, saya kira Anu juga pasti Anu, itupun kalo kita bener-bener Anu." Begitu argumentasi yang punya ide.
Dan akhirnya jadilah sebuah iklan TV tanpa ide. Isinya cuma mobil merah jalan-jalan, belok kiri, belok kanan, tanjakan, turunan dengan kamera menyorot dari depan, belakang, samping. Udah gitu doang. Sepanjang 30 detik iklan itu diiringi oleh lagu Once yang judulnya Anu seperti yang telah direncanakan.
Pencarian saya tidak berhenti sampai di situ. Suatu hari, saya lagi moonlighting di sebuah agensi multinasional. Bos perusahaan itu meminta saya untuk membimbing Creative Department untuk membuat iklan yang kreatif. Karena udah sohib banget sama Bos ini, akhirnya saya menyanggupi permintaan itu.
Sebelum mulai, saya coba pelajari dulu bagaimana tim kreatif agensi tersebut mencari ide. Sebelum ngasih solusi, saya harus cari problem-nya dulu kan? Lalu tau gak apa yang saya temukan?
Ketika sedang review untuk sebuah iklan rokok, seorang Art Director mempresentasikan iklan TV buatannya dalam bentuk film yang siap tayang.
"Keren banget tuh! Kapan shooting-nya, Jek?" tanya saya.
"Ini saya ambil dari film, Om Bud. Saya cuma nempel logonya aja di bagian belakang," sahut anak itu.
"Oh, maksudnya lo kumpulin dari beberapa film? Lo nyambung-nyambung beberapa footage untuk bikin movie itu, kan?" tanya saya lagi menegaskan.